Denpasar-Portalangit. Pada Sabtu, 27 Mei 2023 setelah tertimpa longsoran salju di Shounter Top Pass, Pakistan sedikitnya 11 orang dari anggota suku nomaden tewas.
Badan Penanggulangan Bencana Pakistan mengatakan rombongan anggota suku nomaden itu sedang melintasi daerah pegunungan tersebut saat longsoran salju terjadi.
Selain korban tewas, setidaknya terdapat 13 orang lainnya yang mengalami luka-luka, termasuk seorang anak.
Jenazah para korban tewas dan juga korban luka-luka telah dibawa ke rumah sakit setempat. Para korban luka disebut sedang dalam kondisi kritis.
Rombongan anggota suku nomaden itu tertimpa longsoran salju di Shounter Top Pass pada Jumat, 26 Mei 2023 malam.
Celah tersebut terletak di ketinggian 4.420 meter di atas permukaan laut, menghubungkan distrik Astore di wilayah Gilgit-Baltistan ke perbatasan lembah Kashmir.
Kondisi cuaca yang buruk disebut yang menjadi hambatan untuk melakukan operasi penyelamatan dan juga mempersulit akses ke lokasi tersebut.
Para pengembara biasanya menggembala kawanan kambing dari dataran Punjab ke padang rumput di lembah Kashmir. Setelah itu, mereka bergerak ke Gilgit Baltistan melewati Shounter Pass.
“Insiden seperti itu meningkat di Pakistan karena dampak perubahan iklim,” kata Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP.
Pakistan mengalami rekor hujan monsun dan gletser di pegunungan utara selama beberapa tahun terakhir. Negara tersebut termasuk di antara 10 negara teratas yang berisiko mengalami bencana alam akibat perubahan iklim.
Shehbaz Sharif meminta masyarakat internasional untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam menyelamatkan negara-negara berkembang yang menghadapi tantangan ekonomi dari dampak buruk perubahan iklim.