Lamongan- Portalangit. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bekerja sama dengan Yayasan Pondok Pesantren SPMAA Lamongan pada Senin, 23 Oktober 2023 dalam rangka menyelenggarakan sosialisasi satuan pendidikan ramah anak dan aman bencana.
Kegiatan ini dipelopori oleh SANTANA (Santri Tanggap Bencana) SPMAA dan ditujukan untuk kalangan siswa sekolah, pesantren, dan madrasah.
Sosialisasi kali ini diikuti sebanyak 400 peserta yang terdiri dari; siswa MAN 1 Lamongan, SMPN 1 Lamongan, Madrasah Aliyah Ruhul Amin, Madrasah Tsanawiyah Al-Mubarokah, relawan kebencanaan yang bertugas di wilayah Lamongan, asatidz dan asatidzah dari beberapa ponpes yang ada di daerah Lamongan, dan tentunya santri Ponpes SPMAA Lamongan.
Dalam kesempatan ini, Kementerian Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Lamongan, Umronah, S.ST., M.Kes. dan Ika Nurhikmah, Dinas Pemadam Kebakaran, Imam Maliki, S.E., Suwanto (sekaligus sebagai fasilitator), BPBD Kabupaten Lamongan Gunawan, S.E., M.M.
Selain itu juga dihadiri secara langsung oleh pengurus Yayasan Ponpes SPMAA sekaligus memberikan materi terkait aman bencana di antaranya; Gus H. Hafidh Sugeng Koco Purnomo, S.H., Gus H. Khosyi’in Koco Woro Brenggolo, S.Ag., Gus Basyirun Adhim, S.Sos., Gus Alva Alvin Salvatore, S.H.I.
Beberapa ilmu yang disampaikan meliput;
- Sekolah ramah anak, sekolah anti bullying.
- Manajemen konflik.
- Mitigasi bencana, khususnya kebakaran.
- Langkah kita apabila terjadi bencana kebakaran.
- Hal buruk bila terjadi bencana kebakaran.
Tidak hanya penyampaian materi saja, adapun kegiatan praktik di lapangan penyelamatan bila terjadi kebakaran tabung gas LPG.
“Alhamdulillah acara telah berjalan dengan seksama dan khidmat, sesuai agenda. Kami berharap segala yang diberikan oleh para pembicara, bisa diterima dengan baik, dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.”tutur Muhammad Zainuri, panitia kegiatan.
Diakui oleh para peserta, banyak sekali ilmu pengetahuan yang didapat. Sehingga ilmu tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai usaha mitigasi kebencanaan.
“Saya mendapatkan ilmu yang sangat banyak, salah satunya yakni cara penanggulangan bencana dan menjadikan sebagai pelopor yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar dengan mengamalkan ilmu tersebut,”ungkap Bahrul, peserta sosialisasi.
(Ima)