Oleh: World Arbitrator

“labelling theory” satu diantara cabang ilmu Antropologi. Teori menandai, power of word, kekuatan kata-kata, bagaimana kita menjust seseorang maka disana akan berkerja kata yang kita ucapakan.

Labeli diri atau anak kita dengan “kamu penakut”, “kamu pemberani”, perlahan akan terwujud kata tersebut.

Jangankan kepada diri (manusia) yang jelas memiliki “rasa, nyawa”, air, tumbuhan, bahkan nasi/makanan pun akan bereaksi dengan kata yang kita ucapkan.

Dr. Emoto dalam bukunya, The True Power of Water. Melakuan penelitian terhadap air, nasi dan obyek lainnya. Menyimpulkan bahwa ; kata-kata memiliki dampak kekuatan yang mempengaruhi kondisi sesuatu atau seseorang.

Menujukkan jika semesta ini adalah satu komponen yang saling berkaitan, sebuah sistem utuh, antar manusia, alam, ucapan, harapan dan impian.

Belakang bermuncul podcast- podcast yang kalau orang awam seperti saya bilang ndak punya visi, visinya sekedar terkenal dan dapat uang. Tidak memikirkan dampak yang di timbulkan. Baik dampak sosial maupun Agama (hubungan manusia kepada Allah). Mohon dikoreksi jika saya salah.

Apalagi tamu yang di undang, bintang terkenal dan status artis, figur teladan.  Dialog antara mereka, baik pertanyaan maupun jawaban sedikit banyak mempengaruhi pemirsa.

Keluarga harmonis, ditanya “kalau seandainya pasangan kamu selingkuh gimana ?”, pada situasi tersebut merasa punya harga diri, maka jawaban yang keluar tidak lagi memperhatikan nilai agama dan dampak, logika yang bicara.  Apa jawabnya, “aku juga selingkuh”

Tanya jawab yang hanya menghasilkan tawa dan sekedar rating tujuan akhirnya, padahal dampak dari jawaban tersebut sangat besar. Edukasi masyarakat, ucapkan adalah doa dan secara implisit menumbuhkan kecurigaan antar pasangan dan timbul nya masalah baru yang sebelumnya tidak ada.

Jika tidak memiliki visi, tidak memiliki batasan dalam pertanyaan, etika budaya dan nilai agama sudah diparkir diluar, yang di persilakan masuk, rating, cuan, terkenal. Jadilah stigma, doktrin dan poin edukasi yang tidak mendidik subur bermunculan.

Jadi tidak heran jika bicara terkait isu dan fakta realita yang belakangan ini, berjibun antri di reels disetiap media sosial. Perselingkuhan, perceraian, pertengkaran, saling gugat. Wanita dengan bangga dan tersenyum atas ijazah cerai yang di dapat nya.

Bahkan yang miris, suami membunuh istri, karena istri selingkuh, istri aktif show di media sosial. Sebaliknya istri membunuh suami dengan permasalahan yang tidak jauh dengan suami membunuh istri.

Memang tidak semata bersumber dari podcast atau reels, tetapi sedikit banyak tentu ikut urun dalam munculnya permasalahan baru, ada contoh disana, adalah figur yang di jadikan alur hidup masyarakat.

Video di reels tentang tutorial mencintai suami atau istri orang. Tips selingkuh, posting joget dan umbar aurat. Meski candaan nawaitunya, sekedar selingan hiburan ia membuatnya. Dampak nya besar, alam bawah sadar meniru dan mengikuti.

Memang media sosial tidak melulu berisi itu, hal baik juga banyak. Tetapi perlu diingat, dulu sebelum ada kebebasan dan fasilitas media, hal yang paling dibenci Allah sudah ada. Apalagi sekarang, semakin di pertontonkan.

Dari kaca mata agama, meski sekarang bicara agama dibilang “mabuk agama”, biarlah. Setiap  ucapan, perkatan,  perbuatan akan diminta pertanggungjawaban di akhirat, akan di hisab. Betapa besar tuntutan dan hisab kita jika ucapan kita, perilaku kita di contoh banyak orang, ia kalau baik dan benar, kalau perkatan salah dan dosa ????

QS. Yasin Ayat 65

اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

65. Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

Berkomunitas dengan yang frekwensi Ilahi, saling silaturahmi besinergi bertukar informasi real dan berbagi praktik pengamalan kebaikan untuk sesama. Hati – hati dalam berkata dan berucap, bijak memanfaatkan media sosial dengan mengurangi prosentasi waktu di layar smartphone, memperbanyak reels semesta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *