Mojokerto-Portalangit. Persiapan dalam penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Mojokerto terus ditingkatkan, terbukti dengan pelaksanaan rapat koordinasi penanggulangan bencana TA 2022.

Rapat tersebut diselenggarakan oleh BPBD Kabupaten Mojokerto pada Jum’at, 11 November 2022. Bertempat di Rumah Makan Arimbi Mojogeneng, Pekukuhan, Kec. Mojosari, Kab. Mojokerto.

Dihadiri sebanyak 75 relawan terdiri dari, 15 relawan dari anggota BPBD, dan 60 relawan anggota FPRB (Forum Penanggulangan Risiko Bencana) Kab. Mojokerto.

Satu diantaranya yaitu SANTANA SPMAA Mojokerto yang diwakili sebanyak 6 relawan diantaranya, Abdul Rokhim, Muslim, Mahfudz, Anang Budi, Fadelan, dan Daruz.

Rapat koordinasi penanggulangan bencana dipimipin langsung oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto, Drs. Yo’i Afrida Soesetio Djati, S.H, M.Si.

Dalam sambutannya menyampaikan bahwa bencana tidak bisa dicegah jika Allah berkehendak, namun bencana dapat diminimalisir dengan usaha dan ikhtiar. Perlu adanya mitigasi bencana dengan tujuan untuk pengurangan risiko bencana yang lebih besar.

Hal ini perlunya pendidikan kebencanaan di sekolah agar siswa mengetahui cara menyelamatkan diri saat terjadi bencana. Namun, terdapat kesulitan dalam melakukan mitigasi ketika memasuki wilayah lain, seperti Jombang, Pasuruan, Lamongan, dan Gresik. Dibutuhkan kerja sama antar Pemda dengan membuat MOU dengan 3 KPH (Kesatuan Pemangkuhan Hutan).

Rapat koordinasi ini sebagai upaya dalam menyamakan presepsi antara BPBD dengan anggota FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) Kabupaten Mojokerto.

 “Kegiatan seperti ini sangat bagus untuk dilaksanakan karena akan menghilangkan rasa ego sentris dari masing-masing institusi relawan yang ada di Mojokerto,” kata Abdul Rokhim, relawan SANTANA SPMAA.

Dalam waktu dekat akan diagendakan untuk perumusan mekanisme dan tugas pokok fungsi masing-masing stakeholder yang ada di Mojokerto dalam kebencanaan.

“Dengan harapan kegiatan ini terus dibangun bentuk komunikasi antar relawan, sebab kondisi relawan sangat perlu sinergitas antar para pihak, baik para relawan, BPBD, instansi terkait diluar wilayah Mojokerto,” ungkap Abdul Rokhim.

(Ima)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *