Denpasar-Portalangit. Usai topan menghantam wilayah Brazil selatan pada Minggu, 18 Juni 2023 waktu setempat. Sebanyak 11 orang tewas dan 20 orang lainnya dinyatakan hilang.

“Menurut kantor cabang Perlindungan dan Pertahanan Sipil negara bagian, 11 orang tewas akibat dampak topan itu,” demikian pernyataan pemerintah negara bagian Rio Grande do Sul, dikutip AFP.

Selain belasan korban tewas, 18 orang hilang di Caraa dan dua lainnya juga hilang di wilayah Tres Forquilhas.

Topan yang sudah berlangsung sejak Kamis dan Jumat pekan ini membuat 2.330 orang mengalami kerusakan rumah dan 602 orang dievakuasi dari daerah berisiko.

Gubernur Rio Grande do Sul, Eduardo Leite, mengunjungi daerah yang terkena dampak paling parah dengan helikopter pada Sabtu ini, bersama pejabat pemerintah dan penyelamat.

Di Caraa sebagai salah satu kota terparah, Leite mengunjungi pusat komunitas yang digunakan untuk menampung ratusan orang, yang rumahnya rusak akibat badai.

“Situasi di Caraa sangat mengkhawatirkan kami. Sangat penting bahwa kami dapat dengan cepat memetakan daerah-daerah utama yang terkena dampak dan mengidentifikasi orang-orang yang membutuhkan bantuan,” kata gubernur dalam pernyataannya.

Leite mengatakan petugas pemadam kebakaran negara bagian telah menyelamatkan sekitar 2.400 orang dalam dua hari terakhir.

“Tujuan utama kami saat ini adalah melindungi dan menyelamatkan nyawa manusia. Menyelamatkan orang-orang yang terisolasi, menemukan yang hilang dan mendukung keluarga,” kata Leite.

Brasil telah dilanda serangkaian bencana cuaca mematikan dalam beberapa tahun terakhir, yang menurut para ahli diperparah oleh perubahan iklim.

Sedikitnya 65 orang tewas pada Februari ketika hujan deras memicu banjir dan tanah longsor di negara bagian tenggara Sao Paulo.

11 Orang Tewas, 20 Orang Hilang Imbas Badai Dahsyat di Brazil

Denpasar-Portalangit. Usai topan menghantam wilayah Brazil selatan pada Minggu, 18 Juni 2023 waktu setempat. Sebanyak 11 orang tewas dan 20 orang lainnya dinyatakan hilang.

“Menurut kantor cabang Perlindungan dan Pertahanan Sipil negara bagian, 11 orang tewas akibat dampak topan itu,” demikian pernyataan pemerintah negara bagian Rio Grande do Sul, dikutip AFP.

Selain belasan korban tewas, 18 orang hilang di Caraa dan dua lainnya juga hilang di wilayah Tres Forquilhas.

Topan yang sudah berlangsung sejak Kamis dan Jumat pekan ini membuat 2.330 orang mengalami kerusakan rumah dan 602 orang dievakuasi dari daerah berisiko.

Gubernur Rio Grande do Sul, Eduardo Leite, mengunjungi daerah yang terkena dampak paling parah dengan helikopter pada Sabtu ini, bersama pejabat pemerintah dan penyelamat.

Di Caraa sebagai salah satu kota terparah, Leite mengunjungi pusat komunitas yang digunakan untuk menampung ratusan orang, yang rumahnya rusak akibat badai.

“Situasi di Caraa sangat mengkhawatirkan kami. Sangat penting bahwa kami dapat dengan cepat memetakan daerah-daerah utama yang terkena dampak dan mengidentifikasi orang-orang yang membutuhkan bantuan,” kata gubernur dalam pernyataannya.

Leite mengatakan petugas pemadam kebakaran negara bagian telah menyelamatkan sekitar 2.400 orang dalam dua hari terakhir.

“Tujuan utama kami saat ini adalah melindungi dan menyelamatkan nyawa manusia. Menyelamatkan orang-orang yang terisolasi, menemukan yang hilang dan mendukung keluarga,” kata Leite.

Brasil telah dilanda serangkaian bencana cuaca mematikan dalam beberapa tahun terakhir, yang menurut para ahli diperparah oleh perubahan iklim.

Sedikitnya 65 orang tewas pada Februari ketika hujan deras memicu banjir dan tanah longsor di negara bagian tenggara Sao Paulo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *