Oleh: Basyirun Adhim

Ramai jagad sosial media menyoal hitung suara, saya teringat pada malaikat yang diantara tugas pokoknya menjadi pencatat sekaligus waskat semua data perilaku saya; pendengaran, penglihatan, perasaan, ucapan, pikiran, tindakan, termasuk rengiat amalan.

Sistematika pola pencatatan malaikat ini menggunakan maha komputasi sempurna dengan kapasitas server bigdata tidak terhingga. Setiap detik terekap baik. Komplit permenit. Meski bigdata ini besar daya simpannya, tapi kecanggihannya membuat ia kecil, bahkan terlihat nihil. Cukup ia digantung lewat teknologi “komputer mendung” di antara leher dada saya dan setiap manusia.

Penjaga data ini saya imani sebagai Roqib dan Atid. Malaikat di kanan mencatat hitungan kesalehan, malaikat di kiri mewaskat rekaman kesalahan. Input datanya tersalur diantara ketikan jari, langkah kaki, syaraf indera, kabel pembuluh vena, optik visual mata, klik ruang maya, audio telinga. Diproses di CPU tempurung otak saya dan dikelola unduh-unggahnya melalui repository hati.

Dua malaikat ini bertugas non-stop dari semula mereka dicipta hingga akhir dunia. Tak berhenti kecapekan atau mati kelelahan gegara menjaga hitungan data saya. Hanya kiamat yang membuatnya istirahat, atas kuasa Allah SWT. karena mekanika kecerdasan ciptaan, mereka pun mampu memadukan quick-count dan real count, asli tanpa ngapusi. Detil data hingga terkecil bit-nya. Manual maupun digital.

Enaknya, Roqib dan Atid memakai sistem operasi terbuka (opensource). Saya bisa membuka sekaligus memeriksa data, akses kapan saja, wireless di mana suka; lewat perangkat sholat dan salam akhir tahiyyat. Tanya kepada malaikat, “Gimana tabel data saya ?? grafik naik perhitungan kanan ? atau tabulasi kiri mengalami penurunan perolehan?”

Maka di renungan Ramadhan dua hari ini, saya terilhami untuk berusaha sekuat doa dan tirakat puasa menjaga data hitungan setoran amalan.

Bila dicatat malaikat baik oleh Raqib, maka saya berharap bisa utuh, diterima dan dibonusi keridhoan Tuhan. Sekaligus saya mengawal datanya supaya celah keamanan yang potensial diusili virus setan dkk “intruder, buzzer, trojan, DDoss, backdoor, oportumis, scriptkiddies” bisa dijaga.

Jika server amalan diwaskat oleh Atid, saya berharap data disitu bisa terhapus oleh sistem upgrade khusus, yakni oleh limpahan ampunan ALLAH YANG MAHA RAHMAN.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *