Bekasi-Portalangit. Guna mengantisipasi bencana yang akan terjadi, upaya kesiapsiagaan bencana dan kegiatan penyiapan tanggap darurat hanya akan efektif apabila Pemberdayaannya menjangkau masyarakat.
Menanggapi hal ini KRI (Komunitas Relawan Independen) bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi menyelenggarakan kegiatan latihan bersama water rescue pada Minggu, 20 November 2022.
Latihan bersama water rescue ini digelar di Danau Mustika Grande, Jl. Mustika Raya No.28, Ds. Burangkeng, Kec. Setu, Kab. Bekasi, Jawa Barat.
Delapan instansi mengikuti kegiatan tersebut diantaranya, SANTANA SPMAA Jabodetabek, BPBD Kab. Bekasi, KRI (Komunitas Relawan Independen), Tagana, Banser, Pandawa, Babinsa, dan Al-hafiz Darussalam.
SANTANA SPMAA Jabodetabek diwakili sebanyak 9 relawan diantaranya, Sunarto, Helison, Agus Zuhud, Khafid, Suwoto, Suroto, Eko, Marno, dan Musisi.
Latihan water rescue ini dimulai pukul 07.00 WIB diawali dengan briefing anggota relawan dan dilanjut materi pelatihan water rescue bersama KRI dan BPBD.
Materi pertama yakni praktik pompa dan pemasangan perlengkapan perahu karet, serta pengenalan dan pemasangan mesin Boatmotor.
Praktik mendayung, berenang, dan mengoperasikan perahu Boatmotor yang didampingi langsung oleh pihak BPBD.
Diakui pelatihan water rescue ini sekaligus sebagai upaya mempererat tali silaturahmi dan kekompakan diantara para relawan, sehingga menjadi bersatu padu dalam upaya pengurangan risiko bencana di daerah.
“Water rescue ini menambah semangat sebagai seorang relawan dan juga menambah relasi sekaligus silaturahmi antar relawan,” kata Suwoto relawan SANTANA SPMAA.
Dengan harapan pelatihan water rescue ini dapat meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya kemampuan para relawan dalam mengevakuasi korban bencana.
“Sebagai relawan sebelum mengevakuasi korban, harus mampu bagaimana untuk menyelamatkan diri supaya bisa selamat dan menyelamatkan. Jangan sampai menjadi korban yang diselamatkan,” Kata Sunarto relawan SANTANA SPMAA.
(Ima)