CNN. Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

Pengawasan ketat dilakukan di Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng. Penyakit yang menyerang hewan ternak seperti sapi ini diketahui memiliki penyebaran sangat cepat mencapai 90 persen.

“Pengeluaran ternak dari daerah-daerah yang tertular ke daerah belum ada kasus, memang sudah ditutup oleh Kementerian Pertanian dan ditindaklanjuti oleh Karantina Pertanian,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Sulsel, Syamsul Bahri, Minggu (22/5).

Syamsul mengatakan Balai Besar Karantina Pertanian Makassar telah menutup sementara pengiriman hewan ternak dari wilayah Jawa.

Selain itu, kata Syamsul, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran terkait kewaspadaan PMK di wilayah Sulsel.

“Jadi kebijakan dengan mengeluarkan surat edaran kewaspadaan atau langkah yang ini yang sudah kita ambil. Kemudian tadi, kita tindak lanjuti rapat koordinasi untuk mengantisipasi penyebaran maupun penularan PMK di Sulsel,” ujarnya.

Sejumlah daerah melaporkan puluhan hewan ternak, seperti sapi terjangkit penyakit mulut dan kuku. Seperti di Sumatera Utara, terdapat 19 ekor ternak terjangkit PMK.

Kemudian di Lampung, 47 ekor sapi terjangkit PMK, satu di antaranya mati. Penyakit ini juga merebak di sejumlah wilayah Pulau Jawa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *