CNN. Puluhan warga di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), diduga keracunan gas dari PT Sorik Marapi Geothermal Power, Minggu (6/3).

Sebanyak 52 orang dirawat, 30 orang di RSUD Panyabungan dan 22 orang di RSU Permata Madina. Dari jumlah itu, 12 korban yang dirawat merupakan anak-anak di mana tiga orang di antaranya masih berusia 9 bulan.

“Benar, dugaan kebocoran H2S (Hidrogen Sulfida) pada saat welltest wellpad AAE PT SMGP,” kata Kapolres Madina, AKBP Reza Akbar kepada CNNIndonesia.com.

Peristiwa berawal saat PT SMGP melakukan welltest di wellpad AAE Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi sekitar pukul 15.00 WIB.

Pada saat melakukan welltest, ternyata asap sumur mengarah ke pemukiman Banjar Manggis, Desa Sibanggor Julu yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi wellpad AAE.

Kemudian sekira pukul 16.30 WIB, puluhan orang mengalami pusing dan muntah-muntah yang diduga akibat H2S.

“Mereka dibawa ke rumah sakit terdekat, ternyata jumlah warga yang diduga keracunan terus bertambah,” ujarnya.

Menurutnya, masyarakat yang mengalami pusing dan muntah-muntah diberikan pertolongan pertama di desa. Lalu dibawa ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina dengan ambulans perusahaan dan mobil masyarakat.

“Kondisi semua korban sudah dalam perawatan di RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina dan tidak ada korban meninggal. Penyidik melakukan pendalaman terkait masalah itu. Sejumlah orang masih diperiksa,” katanya.

Keracunan gas dari PT Sorik Merapi Geothermal Plant sudah berulangkali terjadi. Pada 25 Januari 2021 silam, pembangunan power plant Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) tersebut juga memakan korban jiwa.

Saat itu, lima orang meninggal dunia dan puluhan lainnya pingsan akibat menghirup gas beracun dari pipa kran isolasi panas bumi proyek tersebut. Meski memakan korban jiwa, namun perusahaan tersebut tetap beroperasi kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *