Mojokerto – Portal Langit – SPMAA Mojokerto gelar acara pelatihan Peternakan dan Pertanian untuk 35 peserta santri putri dari SPMAA pusat selama 3 hari di Dsn. Ploso, Ds. Segunung, Kec. Dlanggu.

Acara ini berlangsung selama 3 hari meliputi sejak hari pertama pembukaan secara resmi dan dua hari, praktek kerja di lapangan. Senin – Rabu, 6-8 September 2021

Panitia dari SPMAA Mojokerto memberikan pelatihan metode peternakan fermentasi basah dan fermentasi kering. Jadi sudah tidak perlu bersusah payah lagi mencari rumput tiap hari untuk hewan ternak atau istilah jawa ngarit.

‘’Beternak tidak ngarit, tidak angon, tidak bau, tidak perlu beli pupuk dan obat. Karena kita sudah mulai bisa membuat pupuk dan obat ternak sendiri’’ ucap Abdur Rochim selaku tutor pelatihan peternakan tsb.

Tujuan utama membuat pakan fermentasi yaitu supaya saat menyimpan pakan ternak yang tersedia dalam jumlah banyak bisa bertahan lama tanpa mengurangi kandungan nutrisi yang ada pada pakan tersebut. Sehingga, hal ini sangat membantu peternak dalam memberi pakan hijauan (serat) di saat musim kemarau.

Kemudian untuk pelatihan pertanian, praktek kerja yang dilakukan adalah metode pertanian stek batang dan cangkok.

Secara umum, setek batang merupakan salah satu metode yang paling sering dilakukan para petani karena memerlukan proses yang cukup sederhana. Untuk melakukannya adalah dengan memotong bagian batang tumbuhan yang sudah berumur tua untuk ditanam menjadi akar dan tumbuhan yang baru. Bisa di praktekkan pada tanaman anggur dan mangga.

Sedangkan untuk metode mencangkok, sebagaimana secara umum yang diketahui, Mencangkok tanaman tergolong dalam proses perkembangbiakan tanaman secara vegetatif buatan. Proses mencangkok merupakan cara menumbuhkan akar pada batang tanaman. Biasanya mencangkok dilakukan dengan menggunakan cabang atau ranting yang tidak terlalu besar. Contohnya pada tanaman rambutan dan jeruk lemon.

Media tanam untuk pertanian yang digunakan adalah pengolahan tanah dengan pupuk kandang dan polybag. Hasil lebih baik dan lebih ramah terhadap lingkungan.

Yoyok Dwi Prasetyo selaku kepala cabang SPMAA Mojokerto menyampaikan dengan adanya pelatihan ini diharapkan ilmu tentang pertanian dan peternakan yang di dapatkan oleh para peserta santri dapat disebarluaskan dan dirasakan manfaatnya untuk masyarakat dan lilngkungan.

‘’Dalam pelatihan ini nanti kita bisa dengan metode yang akan di ajarkan para tutor dalam pelatihan ini sehingga nanti bisa di praktekkan di rumah masing masing atau di pondok pesantren. Mudah mudahan dengan adanya pelatihan ini nantinya dapat bermanfaat bagi para santri disini bisa memperkaya ilmu dan diwujudkan di rumah ataupun di pondok bisa melaksanakan hal itu.’’ Tandas kepala cabang SPMAA Mojokerto. /IL

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *