Mendengar kata sampah apa yang pertama terbesit dalam benak kita?.  Pasti sesuatu yang membuat hidup kita menjadi tidak nyaman.  Karena bentuk, tampilan dan aromanya yang sangat menganggu.  Di tambah lagi jika kita melihatnya  seakan tidak bermanfaat.  Tentu keberadaan sampah menjadi semakin tidak kita harapkan.

Tapi rupanya kita harus rela mencoba untuk merubah persepsi tersebut.  Karena  jauh di sebuah desa di Lombok Barat tepatnya di Dusun Batu Rimpang Utara Desa Jembatan Kembar Rto:02 Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat. Sebuah  sekolah yang bernama PAUD Kanaq Muchtary di bawah naungan Yayasan SPMAA Lombok Barat merubah sampah menjadi sebuah investasi yang mencerahkan.

Lewat ide dan tangan dingin Mbk Nisa selaku kepala Sekolah Kanaq Muchtary, mengajak semua komponen sekolah, baik dari siswa, guru bahkan wali murid unutk menjadi pahlawan lingkungan.  Apalagi ketika semakin menyadari bahwa planet yang bernama bumi, yang menjadi tempat bernaung kita ini kondisinya sudah “tidak baik-baik saja”.  Terbukti dengan aneka bencana yang datang silih berganti, mulai banjir, gempa, tsunami, likuifaksi, longsor dan berbagai bencana alam datang silih berganti.  Seakan hanya menanti giliran saja.

Adalah Bank Sampah Kanaq Muchtary yang menjadi wadah misi penyelamatan lingkungan ini.  Bukan sekedar bank sampahnya tapi dari bank sampah ini akhirnya para sisiwa di rangsang untuk peduli sampah di sekitar lingkungan masing-masing. 

Juga bukan hanya sekedar nmengumpulkan sampahnya tapi edukasi dan tanggung jawab pada lingkungan yang menjadi penekanannya.  Menyadari ini bukan pekerjaan yang menyenangkan bagi anak dan wali murid, mbak nisa tidak kehilangan cara.  Bayar sekolah dengan sampah menjadi jargon baru yang ditawarkan untuk menyulut dan menjaga semangat ini.  Sehingga wali murid dan siswa menanggapi program dengan penuh suka cita.

Sampah yang dikumpulkan dari rumah masing-masing sudah dalam kondisi terpilah dan terpilih.  Antara sampah kertas dan sampah plastik.  Setiap siswa sudah dibekali dengan buku tabungan sampah yang harus dibawa tiap kali menyetorkan sampah ke sekolah.  Sampah yang terkumpul di tulis layaknya jika kita biasanya menabung uang.  Dan di akhir bulan bisa kita akumulasikan jumlahnya untuk kemudian bisa kita uangkan untuk membayar uang SPP sekolah dengan sampah yang kita tabung tiap hari.

Untuk sampak organic atau sampah basah, Yayasan SPMAA Lombok Barat mengolahnya untuk menjadi pupuk atau kompos dalam bentuk cair.  Yang bisa lebih mudah diaplikasikan pada tanaman-tanaman di sekitar rumah kita.  Sehingga selain bebas sampah juga tanaman sekiatar menjadi lebih subur.  Dan bisa lebih mujur karena pupuk organic ini bisa kita jual.  Sehingga nilai ekonomispun kita dapatkan.

Jika missal ada 30 siswa saja yang aktif dalam kegiatan bank sampah ini, maka otomatis ada 30 rumah yang rumahnya bebas sampah.  Jika satu desa aktif mengikuti kegiatan bank sampah ini, maka sudah pasti satu desa menjelma menjadi daerah cantik yang bebas sampah.  Bagaiman jika satu kecamatan, atau satu kabupaten atau bahkan satu propinsi semua masyarakatnya sadar dan peduli dengan samapah. Maka Insyalloh bumi ini makin lestari.

Itulah salah satu dari program kegiatan Yayasan SPMAA Lombok Barat.  Dengan payung layanan program PILIH ( Pusat Informasi dan lingkungan hidup} mbak Nisa mulai dari komunitas yang terkecil dan terdekat dengannya.  Untuk ikut serta menyelamatkan bumi ini.

Akhirnya masyarakt sekitar mulai menyadari pentingnya mengolah dan memilah sampah.  Sehingga sampah bukan lagi menjadi sesuatu yang di pandang dengan sebelah mata.  Tapi sudah meningkat menjadi sebuah investasi.

Bukan hanya untuk investasi membayar sekolah, tapi investasi dengan cakupan yang lebih luas.  Yaitu investasi menyelamatkan bumi.  Agar tetap bisa terwariskan dengan indah untuk anak cucu kita di kemudian hari…

Salam Go Green dari SPMAA Lombok Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *