Cianjur-Portalangit. Gempa bumi berkekuatan 5,6 M dengan kedalaman 10 Km yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21 WIB.
“Warga semua pada panik, suasana agak gelap karena debu puing-puing bangunan yang runtuh. Semua orang menyelamatkan diri dan keluarganya.” Kata Dadan, warga setempat.
Gempa dirasakan hingga Bandung, DKI, Jakarta, Tangerang, Rangkasbitung, dan Lampung. Terdapat 449 titik tempat pengungsian korban di 16 kecamatan yang terdampak gempa magnitudo 5,6.
“Waktu usai gempa tenda langsung didirikan untuk kami warga, jauh dari jalan agar tidak mengganggu proses evakuasi,” ucap Dadan.
Hal ini menarik empati relawan SANTANA SPMAA Jabodetabek untuk turun ke lokasi bencana tersebut. Pada Selasa, 22 November 2022 relawan SANTANA mulai survei ke lokasi. Kemudian pada Sabtu, 26 November 2022 relawan SANTANA SPMAA Jabodetabek bekerja sama dengan BPBD dan Basarnas Bekasi dalam giat evakuasi pencarian korban yang tertimbun material akibat gempa.
Selain melakukan evakuasi, relawan SANTANA SPMAA juga mendistribusikan bantuan logistik untuk para penyintas gempa Cianjur bertempat di Jl. Gunung Lanjung Km.5, Kec. Cigenang, Kab. Cianjur, Jawa Barat.
Terpantau SANTANA SPMAA Jabodetabek berjumlah 9 relawan yang ikut serta dalam giat tersebut diantaranya, Sunarto, Agus Abdullahsuhud, Khafid, Sugianto, Rosyid, Marno, Suroto, Muflihun, dan Pandu.
“Alhamdulillah, bisa ikut pencarian korban gempa Cianjur bersama BPBD, Basarnas, dan relawan lain. Saat ini dalam pencarian 2 korban yang tertimbun,” ungkap Sunarto relawan SANTANA SPMAA Jabodetabek.
Menurut data, korban gempa Cianjur yang berhasil ditemukan hingga Senin, 28 November 2022 berjumlah 323 orang dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan korban luka berat yang saat ini masih dirawat berjumlah 108 orang.
Selanjutnya relawan SANTANA SPMAA Jabodetabek akan terus digilir dalam giat membantu evakuasi korban gempa Cianjur.
(Ima)