CNN. Kapal induk terbaru China disebut akan menggunakan tenaga nuklir usai Beijing meluncurkan kapal induk terbesar, terkuat, dan paling modern bertenaga konvensional, Fujian, pada Juni lalu.

Pengamat keamanan senior dari Australian Strategic Policy Institute, Malcolm Davis, mengatakan, kapal induk China berikutnya kemungkinan bertenaga nuklir. Ia lalu membeberkan sederet alasannya.

“China ingin memiliki angkatan laut kelas dunia, dan bagian dari status itu adalah mencapai kemampuan proyeksi kekuatan jarak jauh,” ujar Davis, seperti dikutip South China Morning Post, Minggu (9/10).

Sebuah kapal induk konvensional, lanjutnya, membutuhkan segala macam dukungan logistik seperti pengisian kapal, pangkalan yang ideal untuk mempertahankan operasi, sedangkan kapal induk bertenaga nuklir tak membutuhkan dukungan semacam itu.

“Jadi dari perspektif praktis dan operasional, saya pikir China akan beralih ke kapal induk bertenaga nuklir dengan sesegera mungkin,” ucap Davis lagi.

Lebih jauh, ia menerangkan bahwa tenaga nuklir juga memberi kapal induk kekuatan yang lebih besar untuk mengoperasikan sistem canggih.

Menurut dia, kapal induk bertenaga nuklir sangat masuk akal secara operasional, dan dalam hal prestise global, kapal ini juga akan memperkuat persepsi Angkatan Laut China, sebagai kekuatan negara adidaya.

“Kapal induk nuklir adalah aset prestise, dan sulit melihat Angkatan Laut China sebagai ‘kelas dunia’ tanpa kapal induk nuklir atau kapal selam bertenaga nuklir,” jelas Davis.

Sejauh ini hanya ada dua negara yang memiliki kapal induk bertenaga nuklir. Mereka di antaranya Amerika Serikat dengan kapal kelas Nimitz Amerika dan Gerald R Ford, serta Prancis dengan kapal induk yang diberi nama Charles de Gaulle.

Jika kapal induk berikutnya masih bertenaga konvensional, Davis ragu kapal induk China setelah itu bukan bertenaga nuklir.

China juga tengah mengembangkan reaktor nuklir angkatan laut untuk kapal selam dan rudal balistiknya.

Seorang peneliti kebijakan senior di lembaga think tank Amerika Serikat Rand Corporation, Brad Martin, juga mengatakan hal serupa.

“Desain untuk kapal induk angkatan laut China di masa depan melibatkan semacam sistem peluncuran pesawat elektromagnetik, yang membutuhkan kapasitas pembangkit listrik yang signifikan, yang akan sulit untuk disediakan kapal induk konvensional,” ungkap Martin.

Ia juga berkata Angkatan Laut China mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir dan memiliki pengalaman mengoperasikan sistem seperti itu.

“Dengan demikian saya menyimpulkan bahwa armada kapal induknya di masa depan kemungkinan akan bertenaga nuklir,” ujar Martin saat ditanya soal rencana kapal induk China di masa depan.

Sementara itu, Kementerian pertahanan China mengatakan rencana tersebut akan dibuat sesuai dengan keamanan, kebutuhan dan kemampuan nasional China.

Perusahaan kapal China, China State Shipbuilding Corporation, sebelumnya menyatakan Beijing perlu mencapai terobosan dalam teknologi bertenaga nuklir pada 2027 mendatang.

Namun, media urusan militer China, Wave of South China Sea, menyatakan belum ada pengumuman resmi soal galangan kapal yang bertanggung jawab membangun kapal induk terbaru.

Sejauh ini, penggunaan kapal induk bertenaga nuklir juga masih diperdebatkan.

Artikel itu justru menyarankan kapal bertenaga diesel akan lebih cocok untuk pembangunan militer China.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *