Gunung kidul, Portal Langit- SPMAA Gunung Kidul memiliki keunikan tersendiri. Cabang yang beralamatkan di Dsn,.Wonosari , Ds. Jurangjero, Kec. Ngawen, Kab. Gunung kidul, Prov. DIY mayoritas penduduknya adalah  para lansia . Dan rata-rata berprofesi sebagai petani tadah hujan. Maka apabila tidak musim hujan mereka hanya mengandalkan tanaman yang tidak  memerlukan banyak air seperti singkong, kunyit, dll. Uniknya juga ada  beberapa masyarakat yang  beralih mencari madu.

Seperti Sagino, salah satu jamaah SPMAA Gunung Kidul dia adalah salah satu warga yang berprofesi sebagai petani tetapi terkadang dia sebagai  pencari sarang lebah atau pencari madu. Dia mencari madu biasanya di bulan 6-10 atau di musim kemarau,  karena lebah akan lebih banyak menghasilkan madu di banding dengan musim hujan.

  Sagino  mencari madu bersama temanya, ia berangkat sekitar pukul 06:00 membawa bekal serabut kelapa, korek , air minum, kantong untuk madu dan parang. Jarak antara rumah dan tempat mencari madu sejauh 20 km itupun belum pasti dapat, dan biasanya tempatnya di tengah hutan atau lereng bukit yang lumayan curam.

Cara Sagino mencari sarang lebah dengan melihat batu dan dedaunan sekitar. Apabila ada bitnik-bintik kuning pasti di dekat daerah itu ada sarang lebah. Bitnik-bintik kuning adalah kotoran lebah. “Cara kami mencari sarang lebah dengan melihat batu dan dedaunan apabila ada bitnik-bintik kuning berarti didekat daerah itu ada sarang lebahnya,” ujar Sagino.

Setelah mendapatkan madunya dia langsung membawanya pulang dan menyaring dengan kain khusus madu. Setelah itu dia akan membagi dua dengan temannya. Sagino biasanya menjual madunya dengan harga antara 200-300 ribu rupiah perbotol marjan atau 460 ml. (GY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *