CNN. Banjir yang menerjang Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat tak kunjung surut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, banjir terjadi sejak Kamis pagi (21/10) atau lebih dari dua pekan. Sejauh ini dua warga dilaporkan meninggal dunia akibat banjir Sintang.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebut, banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Kapuas dan Melawi meluap. Abdul berkata, sedikitnya ada 12 kecamatan yang terdampak.
“Sebanyak 12 kecamatan terdampak banjir yang sudah terjadi sejak Kamis pagi (21/10),” kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/11).
Dua belas kecamatan itu yaitu Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian dan Kelam Permai.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sintang yang dihimpun olehnya, per Sabtu (6/11), sebanyak 24.522 KK atau 87.496 jiwa terdampak. Abdul menyebut, banjir itu mengakibaykan dua warga meninggal dunia, masing-masing di Kecamatan Tempunak dan Binjai.
“Sedangkan data warga yang mengungsi masih terus dimutakhirkan,” ucapnya.
Kerugian material yang tercatat sejauh ini antara lain 21 ribu unit rumah dan 5 unit jembatan terdampak, serta sarana tempat ibadah yang juga terendam banjir.
Berdasarkan pantauan BNPB, banjir masih menggenang hingga hingga Sabtu malam (6/11), pukul 21.13 WIB. Tinggi muka air terus mengalami kenaikan sampai 1-3 meter.
Abdul menyatakan, pemerintah daerah telah melakukan upaya penanganan darurat sejak awal banjir ini terjadi. BPBD Kabupaten Sintang bersama tim gabungan telah mendirikan pos pengungsian dan mendistribusikan bantuan makanan.
Selain itu, kata dia, pos komando yang telah dibentuk oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang juga mengoperasikan dapur umum maupun pos kesehatan.
“Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berada di lapangan untuk melakukan kaji cepat di lapangan, salah satunya peninjauan lokasi banjir di beberapa titik utama di Kabupaten Sintang. Selain kaji cepat, BNPB berkoordinasi dengan BPBD terkait dengan pertolongan, evakuasi maupun operasional dapur umum,” ujar Abdul Muhari.