MADRID – Setelah 3 bulan meletus dan menghancurkan 3.000 bangunan, Gunung Berapi Cumbre Vieja di Pulau La Palma, Kepulauan Canary, Spanyol , akhirnya tenang kembali. Letusan yang mulai terjadi pada September 2021, dinyatakan selesai Sabtu 25 Desember 2021 setelah selama 10 hari tidak mengeluarkan aliran lava, esmisi sulfur, dan tak ada aktivitas seismik.

Namun, keadaan darurat di La Palma, pulau paling barat laut di Samudra Atlantik, belum berakhir karena kerusakan luas akibat letusan Gunung Berapi Cumbre Vieja. “Ini melegakan secara emosional dan mengembalikan harapan,” kata Direktur Pevolca Julio Perez dikutip SINDOnews dari laman nbcnews, Minggu (26/12/2021).

Akibat letusan gunung berapi ini banyak batuan cair berkobar-kobar mengalir ke laut dan menghancurkan sekitar 3.000 bangunan, mengubur perkebunan pisang dan kebun anggur, merusak sistem irigasi dan memutus jalan. Tetapi tidak ada korban cedera atau kematian yang terkait langsung dengan letusan tersebut.

“Sekarang, kami dapat menata diri dan fokus sepenuhnya pada pekerjaan rekonstruksi,” ujar Julio Perez. Dia menambahkan, pemerintah kepulauan Canary menilai kerugian kerusakan bangunan dan infrastruktur lebih dari USD1 miliar arau Rp14,2 triliun.

Ahli vulkanologi mengatakan mereka telah memastikan bahwa tiga variabel utama – gas, lava, dan getaran – di Gunung Cumbre Vieja telah berhenti selama 10 hari. Pada malam 14 Desember 2021, gunung berapi itu tenang kembali setelah meletus selama 85 hari dan 8 jam.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez menyebut akhir letusan sebagai hadiah Natal terbaik. “Kami akan terus bekerja sama, semua institusi, untuk mengembalikan pulau La Palma yang luar biasa dan memperbaiki kerusakannya,” katanya melalui akun twitternya.

Pertanian dan pariwisata adalah industri utama di Kepulauan Canary yangmenjadi tujuan populer bagi banyak wisatawan Eropa karena iklimnya yang sejuk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *