Palembang-Portalangit. Yayasan SPMAA Puncak Tenggalingan Kabupaten Oku Selatan Provinsi Sumatera Selatan menyelenggarakan pelatihan pengelolaan ekowisata desa hasil kerja sama dengan ASIDEWI (Asosiasi Desa Wisata Indonesia), dan Komunitas Pokdarwis Sandhawita (Santri Dharma Wisata Keluarga) SPMAA OKU Selatan.
Dengan mengangkat tema “Hospitality Homestay, Trip Plan, Water Rescue & Chese” yang di selenggarakan pada Rabu, 10 Januari 2024 sampai Sabtu, 13 Januari 2024.
Bertempat di Yayasan SPMAA Muara Sindang Ilir, Kec. Sindang Danau, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera aSelatan.
Pelatihan dihadiri langsung oleh Camat Kecamatan Sindang danau, Noptahlimi, SP., BINMAS, Hadi Wijaya Polsek Kecamatan Pulau Beringin, dan Kepala Desa serta para tokoh masyarakat.
Gus Basyirun Adhim, S.Sos. sebagai Ketua Penyelenggara kegiatan secara langsung membuka Pelatihan Pengelolaan Ekowisata Desa Hospitality Homestay, Trip Plan, Water Rescue & Chese pada Rabu, 10 Januari 2024.
Terdapat dua narasumber dalam pelatihan yaitu Andi Yuwono (ketua Umum Asidewi) dan Arif Gunawan (ketua forum pokdarwis Lampung Barat).
Diikuti sekitar 40 peserta yang terdiri dari Santri SPMAA OKUS dan para warga desa setempat.
Dalam acara pembukaan, Camat Kecamatan Sindang danau, Noptahlimi, SP., dan perwakilan Desa Pematang Danau, Rahmadi mendukung penuh kegiatan pengembangan potensi wisata ini.
“Saya dari perwakilan Desa Pematang Danau mengikuti acara di Puncak Tenggalingan, saya sangat mendukung acara ke wisataan kita. Bagaimana kita membudayakan budaya-budaya kita ini.”tutur Rahmadi.
Selain itu dari pihak BINMAS, Hadi Wijaya Polsek Kecamatan Pulau Beringin memberikan himbauan agar tetap menjaga keselamatan selama pelatihan berlangsung.
“Saya sangat antusias mengikuti hal ini sebagai pelatihan pada kegiatan yang dilakukan oleh SPMAA. Himbauan kami sebagai polsek Pulau Beringin dan Kanit Binmas tetap mendukung, dan menjaga keselamatan dan keamanan di lingkungan sekitar.”pesan Hadi Wijaya Polsek Kecamatan Pulau Beringin.
Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjut diskusi kelompok tentang Rafting/Tubing, penyelamatan korban di air sungai dan membahas wisata perkebunan. Contohnya kebun kopi dan Alpukat.
Selain itu, adapun strategi pengelolaan ekowisata desa satu di antaranya menyediakan homestay dengan memanfaatkan rumah penduduk dijadikan penginapan para tamu wisatawan yang datang.
Dalam pelatihan ini para peserta mendapat materi yang berisi praktik cara menyambut tamu dan standart pelayana yang ramah, bersih, dan memuaskan. Termasuk dalam Sapta pariwisata.
(Ima)