CNN. Peluncuran roket Space Launch System (SLS) milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) akan dilakukan hingga akhir November.
Diketahui, NASA sempat beberapa kali membatalkan rencana peluncuran roket ini akibat masalah kebocoran bahan bakar hingga Badai Ian. Terakhir kali peluncurannya dijadwalkan 27 September.
Dikutip dari situsnya, Jumat (30/9), NASA mengumumkan mereka bertujuan untuk melakukan peluncuran Artemis I antara 12 November dan 27 November.
“Saat tim menyelesaikan operasi pemulihan pasca-badai, NASA telah memutuskan akan memfokuskan upaya perencanaan peluncuran Artemis I pada periode peluncuran yang dibuka 12 November dan ditutup 27 November,” demikian pernyataan lembaga itu.
NASA sempat menjadwalkan peluncurannya pada Oktober. Roket kembali ke Vehicle Assembly Building (VAB) untuk melindunginya dari Badai Ian. Badai yang masuk Florida, AS, dalam Kategori 4 ini kian melemah menjadi badai tropis pada saat mencapai Kennedy Space Center, Kamis (29/9).
Berdasarkan hasil inspeksi NASA, pasca-Badai Ian “tidak ada kerusakan pada perangkat keras penerbangan Artemis, dan fasilitas dalam kondisi baik dengan hanya sedikit intrusi air yang teridentifikasi di beberapa titik.”
Para insinyur NASA pun akan “memperluas akses platform di sekitar roket Space Launch System dan pesawat ruang angkasa Orion di dalam Vehicle Assembly Building (VAB) untuk mempersiapkan inspeksi tambahan dan memulai persiapan untuk upaya peluncuran berikutnya, termasuk menguji ulang sistem penghentian penerbangan.”
NASA mengatakan periode peluncuran terbaru ini juga terkait dengan upaya memberi wwaktu bagi para stafnya untuk beres-beres setelah terdampak Badai Ian.
“Upaya memfokuskan pada periode peluncuran November memberikan waktu bagi karyawan di Kennedy untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan rumah mereka setelah badai, dan bagi tim untuk mengidentifikasi pemeriksaan tambahan yang diperlukan sebelum kembali ke landasan untuk peluncuran,” ujar NASA.
Misi Artemis I ini akan mengirim kapsul Orion tanpa awak dalam perjalanan mengelilingi Bulan. Hal ini bakal membuka jalan bagi misi masa depan yang akan membawa perempuan dan warga kulit berwarna pertama ke Bulan.