Lamongan-Portalangit. Musim hujan masih berlanjut mengakibatkan beberapa wilayah mengalami bencana banjir. Oleh sebab itu perlunya persiapan dalam hal penanggulangan bencana maupun persiapan ketanggapan dalam evakuasi korban.
Hal ini menjadikan perhatian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan untuk menyelenggarakan kegiatan “Water Rescue Training 2022” Bersama para relawan Kab. Lamongan satu diantaranya yaitu relawan SANTANA SPMAA Lamongan.
Water rescue (penyelamatan di air) merupakan tindakan penyelamatan pada korban yang berada di medan berair khususnya di sungai, rawa, dan danau. Keahlian khusus yang dibutuhkan oleh rescuer di medan ini adalah kemampuan berenang dan menyelam.
Water rescue hampir mirip dengan sea rescue, namun sea rescue dikhususkan untuk medan di laut.
Water rescue training 2022 ini telah dilaksanakan pada Sabtu, 05 November 2022 hingga Minggu, 06 November 2022. Bertempat di Waduk Gondang, Gondang Lor, Kec. Sugio, Kab. Lamongan, Jawa Timur.
SANTANA SPMAA Lamongan diwakili dari siswa Madrasah Aliyah Ruhul Amin sebanyak 16 relawan diantaranya, Aziz, Ari, Ando, Mahri, Faiz, Dzikri, Madan, Afid, Syuaib, Anwar, Indra, Rizki, Fathul, Alfat, Fatih, Faiz.
Pelatihan di hari ini diawali dengan opening ceremony, dilanjut pemaparan materi water rescue dan praktik kering yang dilakukan di area pendopo Waduk Gondang.
Sedangkan pada Minggu, 06 November 2022 pelatihan dilaksanakan di area Waduk Gondang, di mulai dengan streaching (peregangan), briefing peserta, dilanjut dengan praktik basah simulasi water rescue.
“Terima kasih saya ucapkan kepada Komandan SANTANA Gus Basyirun Adhim, dengan ini saya memiliki tambahan ilmu tentang water rescue atau penyelamatan dalam air, saya sudah mampu mengendarai perahu dan menolong korban,” ujar Faiz relawan SANTANA.
Pelatihan ini sangat berguna untuk meningkatkan kapasitas SDM bagi para relawan sehingga mampu melakukan evakuasi korban dengan baik dan benar.
“hal ini dapat meningkatkan kapasitas SDM dan mempererat silaturahmi diantara relawan, dengan harapan kami relawan Kabupaten Lamongan dapat bersatu dan membentuk FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) di wilayah Lamongan,” ungkap David, peserta relawan.
(Ima)