CNN. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten meminta warga waspada dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penyebaran penyakit cacar monyet.
“Kami juga sudah membuat surat edaran (SE) ke seluruh faskes di wilayah kerja kita untuk waspada dan melakukan edukasi kepada masyarakat terkait PHBS dalam antisipasi cacar monyet ini,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Tangerang, Dr Sumihar Sihaloho di Tangerang, Minggu.
Ia menuturkan upaya edukasi peningkatan pola hidup sehat yang diberikan tersebut merupakan respons atas wabah cacar monyet, yang saat ini terjadi di beberapa negara di Eropa.
Pihaknya pun telah menginstruksikan kepada seluruh kepala puskesmas, rumah sakit serta laboratorium untuk melakukan sosialisasi dan mendeteksi sedini mungkin penyakit cacar monyet tersebut.
“Yang utamanya dalam pencegahan penyakit cacar monyet ini tidak lain adalah dengan tetap menjaga pola hidup sehat,” katanya.
Menurut Sumihar, penyakit cacar monyet ini disebabkan oleh adanya virus human monkyfox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highly pathogenic.
Dengan ciri-ciri penularan-nya terjadi gejala seperti mengalami demam tinggi, nyeri kepala, nyeri otot dan munculnya pembengkakan di kelenjar getah bening di beberapa bagian tubuh.
“Setelah itu, baru muncul seperti bintik-bintik atau cacar air di bagian tubuh. Dan bila terjadi interaksi langsung dengan cara bersalaman atau bersentuhan bersama orang yang sudah terpapar penyakit itu maka terjadilah penularan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan penularan cacar monyet berasal dari jenis hewan pengerat seperti monyet dan tikus. Dinkes pun bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat untuk melakukan pengawasan terhadap kesehatan hewan di daerah itu.
“Jadi kami akan mewaspadai terhadap tempat-tempat hidupnya hewan kera supaya jangan sampai nanti terjadi penemuan kasus penyakit cacar monyet,” ujarnya.