CNN. Peneliti baru-baru ini menemukan galaksi terbesar di alam semesta yang disebut berukuran 153 kali galaksi kita, Bima Sakti.
Galaksi yang diberi nama Alcyoneus itu diperkirakan berada pada 3 miliar tahun cahaya dari Bumi. Alcyoneus dilaporkan memiliki ukuran panjang 16,3 juta tahun cahaya. Sebagai perbandingan, Bima Sakti panjangnya kurang dari 106 ribu tahun cahaya.
Alcyoneus diidentifikasi sebagai galaksi radio raksasa yang berisi galaksi induk dengan pancaran dan lobus besar yang meletus dari pusatnya.
Hingga saat ini masih belum banyak yang diketahui tentang galaksi radio raksasa ini. Namun para ahli berpendapat bahwa pancaran dan lobus pada Alcyoneus adalah hasil dari lubang hitam supermasif yang aktif di pusat galaksi.
Terlepas dari ukuran Alcyoneus yang sangat besar, jenis lobus radio yang dipancarkannya disebut tidak luar biasa. Bima Sakti kita juga dikenal memiliki lobus radionya sendiri.
Lebih lanjut, salah satu hal paling misterius tentang Alcyoneus dan galaksi besar lain adalah bagaimana mereka tumbuh begitu besar.
Tim peneliti yang dipimpin Observatorium Leiden di Belanda berharap penemuan Alcyoneus dapat membantu menjelaskan bagaimana galaksi radio terbentuk dan mengapa mereka begitu besar.
“Jika ada karakteristik galaksi induk yang merupakan penyebab penting bagi pertumbuhan galaksi radio raksasa, maka tuan rumah dari galaksi radio raksasa terbesar kemungkinan akan memilikinya,’ kata Martijn Oei dari Observatorium Leiden, seperti dikutip dari Daily Mail.
‘Demikian pula, jika ada lingkungan skala besar tertentu yang sangat kondusif untuk pertumbuhan galaksi radio raksasa, maka galaksi radio raksasa terbesar kemungkinan akan berada di sekitarnya,” tambahnya.
Oei dan timnya menemukan Alcyoneus saat mencari outlier dalam data yang disusun Low Frequency Array (LOFAR) di Eropa.
Menurut penelusuran mereka, galaksi terbesar ini dikelilingi jaring kosmik lebih dari 240 miliar kali massa Matahari.
Selain itu, mereka juga menyebut lubang hitam supermasif di inti galaksi tersebut berukuran 400 juta kali massa Matahari kita.
Meski kedua perhitungan tersebut sangat besar, namun dalam skala galaksi radio raksasa, angka tersebut terbilang kecil.
‘Di luar geometri, Alcyoneus dan rumahnya sangat biasa-biasa saja: total kerapatan luminositas frekuensi rendah, massa bintang, dan massa lubang hitam supermasif semuanya lebih rendah, meskipun serupa dengan, galaksi radio raksasa medial,’ tulis para penulis dalam laporan mereka, seperti dikutip Live Science.
‘Dengan demikian, galaksi yang sangat masif atau lubang hitam pusat tidak diperlukan untuk menumbuhkan raksasa besar,” imbuhnya.