Lumajang-Portalangit. SANTANA SPMAA terjun menjadi relawan kebencanaan erupsi Gunung Semeru di Lumajang. Tepat 1 kali 24 jam pasca erupsi, SANTANA SPMAA sudah hadir di camp pengungsi.
Akibat erupsi Gunung Semeru warga Ds. Sumberwuluh, Kec. Candipuro, Kab. Lumajang mengungsi pada Sabtu, 04 Desember 2021.
Sementara warga mengungsi di Kantor Desa, Masjid, dan rumah saudara. Tim SANTANA SPMAA menjalankan tugas kemanusiaan di posko pengungsian di kantor Desa Sumberwuluh.
Menurut data yang masuk terdapat pengungsi sejumlah 220 jiwa di Kantor Desa Sumberwuluh, diantaranya 80 laki-laki, 75 perempuan, 35 lansia, dan 30 anak-anak.
“ Kecamatan Pronojiwo yang terletak radius 8,5 kilometer menjadi lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru yang paling parah. Bahkan satu-satunya akses jembatan menuju lokasi ini terputus. Sementara Desa Sumberwuluh menjadi desa yang paling parah berikutnya. Berjarak radius 15,7 kilometer dari erupsi Gunung Semeru . Masyarakat Desa Sumberwuluh mengungsi di posko pengungsian di Ds. Sumberwuluh, Kec. Candipuro, Kab. Lumajang.. Mereka mulai berdatangan untuk mengungsi sejak Sabtu 4 Desember 2021” Ujar Kak Fahrur dari tim SANTANA SPMAA Lumajang.
Selain itu, daerah yang terdampak erupsi Gunung Semeru yaitu, wilayah Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, wilayah Kajar Kuning, dan Kecamatan Candipuro.
Selanjutnya para pengungsi saat ini sangat membutuhkan kebutuhan harian, Karena mayoritas masyarakat yang terdampak tidak berkesempatan untuk menyiapkan kebutuhan mereka. Namun kini bantuan dari relawan sudah mulai berdatangan.
(Ima)