Helikopter Ingenuity milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang sudah mendarat di Mars siap terbang untuk pertama kalinya di planet tersebut (AFP/PATRICK T. FALLON)
Jakarta, CNN Indonesia — Helikopter Ingenuity milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang sudah mendarat di Mars siap terbang untuk pertama kalinya di planet tersebut. Penerbangan perdana di Mars ini dilakukan 2 hari setelah uji coba awal rotornya yang sukses.
Tim Canham, pimpinan operasi Ingenuity, menyatakan bahwa rencananya percobaan pertama penerbangan akan dilakukan dari Kawah Jezero Mars dengan melayang setinggi 3 meter di atas permukaan selama 30 detik untuk mengambil gambar kendaraan penjelajah Mars Perseverance,Minggu (11/4).
Canham mengungkapkan helikopter tersebut berada dalam kondisi baik dan ‘sehat.’
Tadi malam, kami melakukan putaran 50 RPM, di mana kami memutar bilah dengan sangat lambat dan hati-hati,” katanya.
Pada Minggu, NASA bakal mencoba penerbangan vertikal dan berputar selama 30 detik untuk mengambil gambar rover Perseverance, yang mendarat di Mars pada 18 Februari lalu. Kemudian Ingenuity akan diturunkan kembali ke permukaan.
Penerbangan itu akan berlangsung secara mandiri dengan program yang telah disiapkan di dalam helikopter itu mengingat sinyal butuh 15 menit untuk mencapai Mars dari Bumi serta kondisi Mars yang berat.
“Mars bukan hanya sulit untuk didarati namun juga berat saat Anda lepas landas dan terbang di sekelilingnya,” ujar Project Manager Ingenuity Mimi Aung.
Dia menambahkan, gaya gravitasi di Mars secara signifikan lebih kecil dibandingkan di Bumi. Menurutnya, hal ini mengharuskan Ingenuity memutar baling-baling jauh lebih cepat dibandingkan ketika terbang di Bumi.
“Gabungkan semuanya, dan Anda memiliki kendaraan yang menuntut setiap masukan harus tepat,” kata Aung.
Aung mengatakan tes kedua akan dilakukan hari ini, dengan rotor berjalan dengan kecepatan tinggi.
“Satu-satunya ketidakpastian tetap lingkungan Mars yang sebenarnya,” katanya, menyebutkan kemungkinan angin.
NASA menyebut operasi helikopter yang belum pernah terjadi sebelumnya itu sangat berisiko, tetapi mengatakan itu bisa meraup data tak ternilai tentang kondisi di Mars.
NASA merencanakan hingga lima penerbangan, masing-masing secara berturut-turut lebih sulit, dalam jangka waktu sebulan. (rls)