Jombang – Portalangit. Diklat Kader Pesantren Tebuireng angkatan ke-15 putri mendapatkan materi “Kerja Keras” pada Selasa, 28 Maret 2023 bersama Gus H. Hafidh Sugeng Koco Purnomo, S.H. Pembina Yayasan Ponpes SPMAA Lamongan.
Dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang mengikuti diklat tersebut di gedung balai Diklat Pesantren Sains Tebuireng.
Gus H. Hafidh Sugeng Koco Purnomo, S. H. pada sesi pertama menyampaikan materi “Kerja Keras” menggunakan media PowerPoint guna mempermudah para peserta untuk memahami isi materi tersebut.
“Awalnya kesan dari kemarin saya melihat jadwalnya wah ini sampai jam 5 kira-kira apa yang akan dibahas tentang kerja keras jadi sudah boring duluan di menit pertama saya sudah ngantuk, setelah saya mendengarkan ternyata beliau banyak konsep yang sangat luas tidak hanya kerja keras saja tapi termasuk kerja cerdas.” Ungkap Zumrotun peserta diklat yang diwawancarai langsung oleh tim Portalangit.
Setelah itu, para peserta dengan dipandu oleh Gus Hafidh melakukan sesi tanya dan jawab kemudian dilanjut dengan berdiskusi secara berkelompok.
“Beliau dalam menyampaikan materi menggunakan metode mediator yang diberikan dan kita kerjakan akhirnya kita lebih memahami tentang kerja keras tersebut.” Kata Zumrotun.
Agar peserta tidak jenuh dalam menerima materi, Gus Hafidh sebagai fasilitator mengemas materi dalam bentuk game (permainan) yang diikuti para peserta kemudian mengambil ilmu dari permainan tersebut.
Dilihat dari penyampaian materi mulai dari awal hingga akhir terdapat kesimpulan, menurut Gus Hafidh indikator kesuksesan dari “Kerja Keras” ada tiga di antaranya;
- Kemampuan survival disegenap dalam realita kehidupan.
- Bermanfaat bagi orang lain.
- Sadar menjalani takdir Allah yang terbaik dunia akhirat.
Sebelum pelatihan diakhiri para peserta mengikuti sesi presentasi dan testimoni hasil dari pertemuan materi dan praktik kerja keras bersama Gus Hafidh.
“Luar biasa, saya juga baru mengetahui ada pelatihan tentang kerja keras. Dari SPMAA yang langsung dihantarkan materinya oleh Gus Hafidh ini memberikan pendekatan baru, paradigm baru kepada calon pengasuh di pesantren menjadikan bekal kedepannya.” Ungkap Akhmad Halim, M. Pd.I. kepala Diklat.
(Ima)