Lamongan-Portalangit. Yayasan Pondok Pesantren SPMAA Lamongan telah usia mengikuti rapat Koordinasi pondok pesantren se-Jawa Timur, yang diselenggarakan oleh Biro Kesejahteraan Rakyat.
Rapat dilaksanakan di hotel Aria Gajayana, Jl. Kawi No. 24, Malang, Jawa Timur, tepatnya pada 01 November 2022 hingga 02 November 2022.
Kegiatan ini sebagai rapat awal dari OPOP (One Pesantren One Product) Jawa Timur kelompok 2.
Total sebanyak 165 pondok pesantren hadir dalam rapat. Satu diantaranya yaitu Yayasan Pondok Pesantren SPMAA Lamongan yang diwakili oleh Sholeh Nugroho.
“ini luar biasa, dengan adanya rapat koordinasi pondok pesantren diharapkan memiliki produk unggulan yang dimana setiap produk menjadikan pondok pesantren lebih mandiri,” ungkap Sholeh Nugroho.
Diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, laporan ketua panitia, sambutan pembukaan oleh staff ahli Gubernur Jawa Timur.
Materi pertama yang disampaikan oleh Muhammad Ghofirin, S.Pd, M.Pd. mengenai upaya mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren melalui OPOP.
“Pondok pesantren yang telah mempunyai usaha agar dapat melakukan reservasi serta mengembangkan produknya serta memasarkan dan melakukan penjualan melalui market place atau online. Bagi yang belum memiliki usaha diharapkan memiliki usaha,” katanya.
Materi yang kedua yakni penguatan akses pembiayaan usaha di pondok pesantren, disampaikan oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur.
Keempat, materi kiat sukses bisnis pesantren oleh Pondok Pesantren Pomosda Nganjuk. Kelima, materi disampaikan dari Kampus UMKM Shopee Malang yaitu pelatihan peningkatan ketrampilan dalam pemasaran produk secara digital. Dilanjut dengan diskusi tanya dan jawab.
Rapat ini sekaligus pembukaan OPOP tahun 2023, diharapkan selang waktu OPOP 2023 ini, pesantren sudah mulai memikirkan akan menghasilkan produk untuk mendapatkan bimbingan selanjutnya.
(Ima)