CNN. Pesawat ruang angkasa besutan Boeing, CST-100 Starliner kembali ke Bumi, Rabu (25/5) waktu Amerika Serikat. Starliner mendarat setelah menghabiskan waktu kurang dari seminggu di stasiun luar angkasa internasional (ISS).
Melansir The Verge, Starliner mendarat ke Bumi tepatnya di gurun New Mexico, AS dalam kondisi utuh dengan bantuan parasut dan kantung udara. Pendaratan ini sukses mengakhiri misi Starliner, yang ditargetkan pergi ke angkasa, mendarat di ISS, dan pulang dengan selamat.
Boeing membangun Starliner di bawah kerjasama dengan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Targetnya, Starliner akan menjadi kendaraan transportasi astronot dari Bumi ke ISS. Tak hanya itu, NASA juga menargetkan Starliner menjadi bagian dari Commercial Crew Program.
“Program Commercial Crew NASA dan partner industri kami, Boeing hari ini telah mengambil langkah besar dan sukses dalam perjalanan untuk membawa lebih banyak misi penerbangan manusia ke ISS dengan pesawat luar angkasa dan dataran AS,” kata Bill Neson, Administrator NASA seperti dilansir situs resmi NASA.
Program tersebut merupakan ambisi NASA untuk membuat semacam taksi yang akan membawa penumpang umum ke orbit paling bawah Bumi. Namun NASA lebih dahulu ingin menguji Starliner terbang tanpa penumpang manusia.
Ujian dari NASA pun dilalui Starliner dengan sukses. Meluncur pada Kamis (19/5), Starliner merapat ke ISS pada Jumat (20/5). Dalam misinya itu, Starliner membawa 500 pon atau (226 kg) kargo NASA yang berisi persediaan kru dan 300 pon (136 kg) kargo milik Boeing ke ISS.
“Pendaratan itu terjadi pada jam 5:49 sore Waktu Standar Tengah (CST), hampir tepat enam hari dalam misi,” kata Brandi Dean NASA, seorang petugas komunikasi NASA.
Meski terbilang sukses melakukan uji coba, Starliner sempat mengalami masalah pada roket pendorong atau mesin kecil yang digunakan untuk bermanuver dan mendorong kapsul.
Namun tak satu pun dari masalah berakibat fatal bagi penerbangan, dan akhirnya Starliner mampu menyelesaikan misi uji coba yang dinamai OFT-2 ini sesuai rencana.