CNN. Warga Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar) mendulang cuan dari bisnis cecak kering.
Sugandi (54), pemilik usaha tersebut, berhasil mengekspor produk cecak keringnya hingga ke China.
Dilansir Detik, ia menjual cecak kering seharga Rp280 ribu untuk grade B hingga Rp380 ribu per kilogram (kg) untuk grade A.
“(Rp380 ribu) Itu untuk cecak kering dalam keadaan utuh atau istilahnya Grade A,” ujar Sugandi kepada Detik, Senin (18/7) lalu.
Dalam sebulan ia biasa memproduksi lebih dari 1 ton. Artinya, ia bisa menghasilkan omzet hingga ratusan juta per bulan.
Untuk menjalankan usaha yang dirintisnya sejak 13 tahun lalu, ia melibatkan ibu-ibu warga setempat.
Sugandi mendapatkan pasokan cecak basah dari sejumlah daerah seperti Cirebon, Indramayu, hingga Karawang. Satu kilogram cecak basah dibeli dari pengepul Rp52 ribu.
Selanjutnya, cecak basah dicuci agar tidak ada kotoran yang menempel. Setelah bersih, cecak dijemur seharian atau hingga setengah kering.
“Malamnya masuk oven sampai pagi,” kata Kepala Sekolah SDN Kertasura 2 ini.
Cecak yang sudah kering itu kemudian dimasukkan dalam plastik bening. Dalam sehari, Sugandi mampu memproduksi cecak kering hingga 40 kg.
Sugandi akan mengekspor cecak kering tersebut ke China setelah persediaan cecak kering sudah mencapai satu kontainer.
Terpisah, Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mendukung bisnis cecak kering yang kembangkan warga Cirebon itu.
“Kalau dari segi bisnis, mungkin kami atas nama Pemprov Jabar mendorong apapun yang namanya masyarakat, untuk melaksanakan action-action dalam bidang ekonomi,” kata Uu di Gedung Sate, seperti dikutip dari Detik.