CNN. Korea Utara dilaporkan kembali menguji coba teknologi rudal yang keenam kali sejak awal bulan ini pada Kamis (27/1) pagi.
Korut disebut menembakkan dua rudal balistik ke perairan bagian timur negara itu yang berdekatan dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang.
Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan mengatakan, pihaknya mendeteksi peluncuran dua rudal Korut sekitar pukul 08.00 waktu Hamhung, pesisir timur Korut. Militer Korsel memperkirakan dua rudal tersebut adalah rudal balistik.
Menurut laporan media Jepang, Kyodo News, yang mengutip sumber pemerintah, dua rudal Korut itu jatuh di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang.
Terlepas dari sanksi dan kecaman internasional, Korut terus menggencarkan uji coba rudal balistik hingga hipersonik mereka.
Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un menegaskan Korut akan memperkuat pertahanannya terhadap ancaman Amerika Serikat.
Pyongyang juga mempertimbangkan melanjutkan “seluruh aktivitas yang ditangguhkan sementara”, termasuk uji coba rudal antarbenua hingga senjata nuklir.
Pada 5 dan 11 Januari, Korut mengetes dua rudal taktis dan dua rudal hipersonik, dikutip dari Reuters.
Tiga hari kemudian, Korut kembali menguji coba rudalnya lagi.
Pada 18 Januari dan 25 Januari, Korut kembali melakukan uji coba rudalnya.
Serangkaian uji coba rudal ini menuai kecaman dari Amerika Serikat dan Jepang. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mengadakan pertemuan untuk membahas masalah ini.
Sebelumnya, DK PBB memberikan sanksi pada Korut karena melanggar resolusi yang melarang uji coba rudal balistik.
Korut telah lama membela diri dan menganggap uji coba rudal ini dilakukan untuk pertahanan diri. Korut juga menilai pemberlakuan sanksi AS menunjukkan Washington masih menggunakan kebijakan ‘bermusuhan’ terhadap Pyongyang.
Korut sendiri belum meluncurkan rudal balistik jarak jauh antarbenua (ICBM) ataupun senjata nuklir sejak 2017. Namun, negara itu mulai menguji coba rudal dengan jarak yang lebih pendek setelah pembicaraan denuklirisasi dengan AS mandek sejak 2019.