CNN. Sejumlah wilayah Indonesia diterjang banjir selama beberapa waktu terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mengingatkan potensi banjir di beberapa daerah karena fenomena alam La Nina. Curah hujan meningkat selama Desember 2021 sampai Januari 2022.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya sudah memiliki proyeksi kondisi cuaca sepekan sebelum Natal. Berdasar laporan BMKG tersebut, hampir seluruh provinsi di Sumatera dan Jawa mengalami hujan intensitas sedang-lebat.
“Nampaknya hampir seluruh provinsi di Sumatera kecuali Sumatera Selatan dan di Jawa kecuali DKI Jakarta akan mengalami hujan lebat, bahkan sampai NTT ini hujannya lebat dan intensitas sedang,” kata Dwikorita dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, belum lama ini.
Prediksi ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah mitigasi terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan gelombang tinggi. Berikut beberapa daerah terendam banjir baru-baru ini.
– DKI Jakarta
BPBD DKI Jakarta mencatat 39 RT di Jakarta tergenang banjir rob pada Selasa (7/12). Berdasarkan data BPBD DKI, 39 RT itu tersebar di Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.
– Makassar, Sulawesi Selatan
Hujan deras dengan intensitas tinggi memicu genangan air hingga 1,5 meter di 16 titik di Makassar, Sulawesi Selatan. Diketahui hujan mengguyur Kota Makassar sejak Senin (6/12) pagi.
Sebanyak 3.206 warga di enam kecamatan terdampak banjir dievakuasi.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, enam kecamatan yang terkena dampak banjir setelah hujan deras terus mengguyur Kota Makassar, yakni Kecamatan Panakukang, Biringkanaya, Tamalanrea, Rappocini, Tamalate dan Manggala.
– Lombok, NTB
Angin kencang dan hujan intensitas tinggi melanda sejumlah titik pesisir pantai Lombok, NTB sejak Senin (6/12). Akibatnya beberapa titik di Lombok terendam banjir.
Banjir akibat luapan air sungai di kabupaten Lombok Barat juga membuat sejumlah jembatan rusak.
“[banjir] dari rob laut sama dari darat, hujan dari darat, kemudian laut juga, hampir semua pemukiman di pinggir pantai itu kena dampak,” kata Kepala BPBD NTB, Sahdan, kepada CNNIndonesia TV, Selasa (7/12).
– Medan, Sumatera Utara
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan enam kelurahan di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, dilanda banjir rob pada Selasa (7/12).
Warga terdampak banjir tercatat 14.929 KK atau 60.102 jiwa. Pihaknya memastikan banjir rob itu tidak memakan korban jiwa.
Pihaknya dan BPBD Kota Medan mengimbau warga agar tetap siaga menghadapi potensi kenaikan debit air secara tiba-tiba. Hingga Selasa (7/12) siang kemarin, Medan diprediksi akan diguyur hujan dalam beberapa waktu ke depan.
– Denpasar, Bali
Banjir menerjang kawasan Denpasar, Bali, pada Senin (6/12). Diketahui hujan intensitas sedang-tinggi mengguyur Bali sejak Minggu (5/12). Ketinggian air bervariasi mulai 50 centimeter hingga satu meter.
Selain banjir, sejumlah tempat di kawasan Denpasar dan Kabupaten Badung juga mengalami pohon tumbang hingga tanah longsor.
– Aceh
Curah hujan tinggi sejak pertengahan November mengakibatkan sejumlah titik terendam banjir di Kabupaten Aceh Timur pada 22 November lalu.
Meski kini banjir mulai surut, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur Ashadi meminta warga sekitar untuk waspada lantaran prediksi curah hujan tinggi pada Desember 2021 ini.
– Jawa Timur
Banjir melanda Kota Batu, Malang, Jawa Timur pada 4 November lalu. BPBD Kota Batu menyebut 7 orang tewas akibat banjir.
Banjir disebut akibat hujan intensitas tinggi yang terjadi sejak siang hari Kamis (4/11). Enam wilayah terdampak yakni Desa Sidomulyo, Desa Bulukerto, Desa Sumber Brantas, Desa Bumiaji, Desa Tulungrejo, dan Desa Punten.
Dalam waktu bersamaan, banjir juga melanda Kabupaten Malang dan Kabupaten Lamongan. BPBD Kabupaten Malang menyebut banjir menewaskan 2 korban jiwa, sementara di Lamongan sebanyak 36 rumah terdampak.
– Kalimantan
Banjir menerjang hampir seluruh di Kalimantan pada November kemarin. BNPB menyebut penyebab banjir adalah intensitas hujan tinggi, sementara sejumlah akademisi dan LSM lingkungan menilai banjir juga dipicu oleh deforestasi dan krisis iklim.
Banjir yang melanda Sintang, Kalimantan Barat bahkan baru surut setelah sebulan lebih terendam banjir sejak Kamis (2/10). Kendati demikian, potensi hujan intensitas tinggi masih diprediksi akan terjadi pada Desember 2021-Januari 2022 mendatang.