CNN. Taksi terbang atau drone penumpang Ehang 216 diperkirakan butuh dana di bawah Rp1 juta untuk setengah jam perjalanan. Menurut Prestige Image Motorcars, perusahaan yang membawa kendaraan ini ke Indonesia, biaya itu akan dikonversi menjadi salah satu komponen tarif sewa ke konsumen.
Prestige berencana menyewakan Ehang sebagai mode transportasi baru untuk satu wilayah. Presiden Direktur Prestige, Rudy Salim, mengatakan, tarif sewa merupakan biaya pengisian baterai mengingat Ehang 216 merupakan kendaraan listrik murni dan juga buat penggantian komponen sekali perjalanan.
Baterai Ehang diketahui memiliki kapasitas untuk menempuh jarak 35-65 km dengan muatan maksimal 220 kg serta waktu terbang 21-40 menit. Sementara kecepatan maksimalnya 130 km per jam.
“Ya listrik Rp100 ribu, tapi ada komponen yang harus diganti. Sama seperti pesawat terbang setiap sekian ratus jam atau ribu jam diganti. Nah ini kalau dipukul rata mungkin setiap setengah jam tidak sampai 1 juta, dan itu akan dikonversi jadi tarif,” ucap Rudy di Jakarta, Jumat (10/9).
Selain disewa setiap kali perjalanan, Rudy menjelaskan pihaknya juga punya konsep lain yakni sewa tahunan sebagai member. Sistem sewa ini sudah meliputi pilot yang mengendalikan Ehang 216 dari daratan.
Konsep sewa tahunan ini dibidik buat pengusaha, publik figur, sampai kebutuhan instansi pemerintahan.
“Jadi membership tahunan, dan pilotnya sudah sekalian,” kata dia.
Sewa tahunan dikatakan Rudy sangat terjangkau jika dibandingkan sewa helikopter.
“Daripada beli helikopter, [belum] biaya pilot misalnya gaji. Ini sama sekali tidak usah bayar gaji pilot lagi. Cukup jadi membership, mau kemana tinggal diantar,” kata dia.
EHang 216 diketahui memiliki delapan tangan dan 16 baling-baling. Kendaraan ini juga dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal, kemudian lengannya bisa terlipat sehingga hanya membutuhkan lahan parkir seluas 5 meter. Dimensi kendaraan ini tinggi 1,7 meter dan lebar 5,6 meter.