Denpasar – Portal Langit . Relawan TIK Jawa Timur gelar acara workshop literasi digital selama 3 hari di yayasan SPMAA Bali. Acara ini berlangsung sejak tanggal 1 – 3 september 2021, yang di pimpin langsung oleh Novianto Puji Raharjo selaku Ketua RTIK Jawa Timur.
Pada hari pertama, acara di buka dengan sambutan sambutan yang juga turut di hadiri oleh Gus Hafidh selaku Pembina yayasan SPMAA pusat via zoom meeting dan penyampaian 3 proyek besar ala SPMAA yang di sampaikan oleh Gus Glory Islamic di gedung Ruhullah SPMAA Bali.
Adanya kegiatan literasi digital ini adalah sebagai upaya membantu masyarakat agar bisa memanfaatkan teknologi digital untuk kepentingan di bidang pendidikan.
“Kita berharap teman teman relawan TIK Jawa Timur ini bisa langsung kaweruh, belajar kepada Gus Glory khususnya sebagai pemangku SPMAA Bali untuk nge charge semangat kerelawanan dari sisi semangat, dari sisi best practice dan dari sisi bagaimana pergerakan itu bisa maksimal sehingga betul betul output on cam nya sesuai dengan yang diharapkan.” tandas ketua RTIK yang akrab di sapa Gus Novi tersebut.
sasaran peserta kegiatan RTIK ini adalah para guru dan wali murid dari MI dan TK Rare Muchtary. Terdapat empat jenis pelatihan workshop yang di gelar pada hari kedua setelah keberadaan para anggota RTIK di yayasan SPMAA Bali.
Yang pertama, Workshop Digital Skill. Yang ber-isikan tentang education creative content creator. Workshop pertama ini mengajak para peserta untuk menjadi para content creator yang dapat menciptakan karya karya di media sosial dan alat digital sebagai bahan ajar untuk anak di sekolah.
Yang kedua, Workshop Learning Management System berbasis Google Workspace atau system manajemen Pembelajaran untuk mengelola sistem pembelajaran online, mendistribusikan materi pelajaran dan memungkinkan kolaborasi antara siswa dan guru.
Yang ketiga, Workshop mengelola management keuangan berbasis spreadsheet untuk memberikan cara yang lebih mudah dalam mengelola keuangan dengan bahan digital.
Dan yang keempat, berupa Workshop pengasuhan dan keamanan anak di era digital yang menjelaskan tentang generasi ke generasi, digital native dan digital immigrant, dan menjaga keamanan jejak digital anak di ranah digital.
“Karena di luar banyak pengaruh negative yang dishare di sosial media, maka kita sebagai orang orang yang ada di bidang pendidikan monggo lebih banyak lagi interaksi digitalnya, kemudian di record semua lalu kita publish. Karena ketika orang terus meng-up dan share kebaikan maka yang buruk akan terpendam.” ucap difa, salah satu anggota aktif RTIK.
Sedangkan pada hari ketiga sebagai penutupan acara, Gus Glory Islamic selaku Pembina yayasan SPMAA Bali memberikan wejangan kepada para anggota RTIK berupa pengenalan tentang SPMAA dan pesan keruhanian tentang dunia dan akherat. /IL