CNN. Setidaknya 41 orang di kawasan New York, Amerika Serikat, tewas akibat banjir bandang yang dipicu Badai Ida beberapa hari belakangan. Sebagian korban meninggal karena terjebak di ruang bawah tanah rumah.
AFP melaporkan bahwa keseluruhan korban tersebut tersebar di sejumlah wilayah di kawasan New York, yaitu 23 di New Jersey, 12 di New York City, 3 di Westchester, dan 3 lainnya di dekat Philadeplhia.
Kepolisian New York City menyatakan bahwa dari 12 orang yang meninggal di kota itu, 11 di antaranya tewas karena terjebak di ruang bawah tanah rumah mereka.
Anggota parlemen perwakilan New York City dari Partai Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez, pun mengakui bahwa banyak warga tinggal di ruang bawah tanah yang tak memenuhi standar penyelamatan.
“Dari semuanya, kebanyakan orang yang memiliki risiko besar selama banjir bandang adalah mereka yang tinggal di ruang bawah tanah yang tak memenuhi standar keamanan untuk menyelamatkan nyawa,” ujar Ocasio-Cortez di Twitter.
Ia kemudian berkata, “Mereka adalah kelas pekerja, imigran, dan keluarga berpenghasilan rendah.”
Sementara itu, warga lainnya masih harus bertahan menghadapi terpaan Badai Ida yang membawa angin kencang, tornado, dan banjir.
“Kami mengalami peristiwa cuaca bersejarah malam ini dengan hujan yang memecah rekor di seluruh kota, banjir brutal, dan kondisi berbahaya di jalan,” ucap Wali Kota New York City, Bill de Blasio.
Pihak berwenang pun mendeklarasikan status darurat di New York dan New Jersey. Sementara itu, Badan Cuaca Nasional status darurat banjir bandang untuk pertama kalinya di New York City dan mendesak warga evakuasi diri ke tempat lebih tinggi.
“Kalian tidak tahu seberapa dalam air ini dan itu sangat berbahaya,” demikian pernyataan Badan Cuaca Nasional AS cabang New York.
Tak hanya itu, ratusan penerbangan di bandara LaGuardia dan JFK juga dibatalkan karena air mulai menggenangi terminal.
Di tengah kekacauan ini, Presiden Joe Biden memerintahkan seluruh perangkat negara untuk berupaya keras mengatasi dampak Badai Ida ini.
“Kita menghadapi ini bersama-sama. Negara siap membantu,” katanya.