Lamongan-Portalangit. Produksi sampah dari tahun ke tahun terus meningkat, hal tersebut menjadi perlu ada tindakan yang dapat dilakukan guna mengurangi sampah.
Baik sampah dapur, sampah plastik, hingga sampah kotoran hewan ternak.
Baru-baru ini muncul solusi dari pengurangan produksi sampah melalui budidaya Maggot. Maggot atau dalam penyebutan lain disebut belatung merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia Illucens dalam bahasa Latin.
Hal ini menjadi Yayasan SPMAA berinovasi menggelar pelatihan budidaya Maggot yang dilakukan di Yayasan Pondok Pesantren SPMAA Lamongan, Ds. Turi, Kec. Turi, Kab. Lamongan, Jawa Timur. Tepatnya pada Minggu, 16 Oktober 2022.
Gus H. Ashabun Na’im, S.E. bersama TPU Bambang menjadi fasilitator dalam pelatihan budidaya Maggot tersebut.
Kegiatan ini termasuk lanjutan dari pelatihan Kepala Desa konektor, yang diikuti sebanyak 12 Kepala Desa maupun perwakilan desa se-Kecamatan Turi.
Budidaya Maggot telah berhasil dilakukan di Yayasan SPMAA cabang Pasuruan, guna pengurangan produksi sampah sisa dapur berupa sayur dan buah.
“Harapannya semua siswa dapat menerapkan cinta dengan lingkungan, dan budidaya Maggot ini sampah bisa terkurangi disekitar kita,” ungkap TPU Bambang.
Selain itu Maggot juga menjadi alternatif untuk pakan ikan dan ternak. Magot dibekali nutrisi yang amat baik, kandungan asam amino dan proteinnya sebagai sumber nutrisi dan zat yang dibutuhkan oleh setiap hewan ternak.
“Cara ini penanggulangan pangan dan daur ulang sampah, dan cara Maggot ini bagus untuk budidaya ternak dan ikan lele. Bahkan justru kuantitas dan kualitas sangat besar terhadap perkembangan ternak dan lele,” kata Rosa Dewi, peserta pelatihan.
(Ima)