CNN. Afrika Selatan dilanda gelombang panas dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah setempat mengonfirmasi delapan orang meninggal dunia dalam beberapa hari terakhir akibat situasi tersebut.
Seperti diberitakan AFP pada Selasa (24/1), sebagian besar korban jiwa gelombang panas di Afrika Selatan adalah pekerja bidang pertanian di provinsi Cape utara yang jarang berpenduduk.
Menurut Kementerian Buruh, para pekerja tersebut berada di kawasan yang sebagian besar semi-kering dan berbatasan dengan Namibia serta Botswana.
“Kami khawatir dengan dampak cuaca panas yang dialami Afrika Selatan,” kata juru bicara pemerintah Michael Currin.
“Kami sangat sedih mengetahui delapan orang meninggal dunia karena gelombang panas di Cape utara dalam pekan ini.”
Kawasan Afrika Selatan telah mengalami gelombang panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius pada beberapa hari.
Hal itu sejalan dengan Layanan Pemantauan Iklim Uni Eropa mengatakan awal Januari 2023 bahwa delapan tahun terakhir adalah yang terhangat secara global.