CNN. Warga 2 desa di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku Desa Huku Kecil dan Desa Abio berkeluh kesah soal kehidupan mereka.
Keluhan mereka sampaikan salah satunya terkait aliran listrik yang belum bisa 24 jam penuh. Mereka menyebut walaupun Indonesia sudah merdeka 77 tahun, hidup warga di desa itu masih gelap gulita.
Setidaknya ada 1.200 warga yang mengalami masalah itu. Rinciannya, untuk Desa Huku Kecil berjumlah 400 penduduk dan Desa Abio berjumlah 800 penduduk.
“Masih hidup gelap gulita, selama Indonesia merdeka masih sengsara,” kata Armis Lumamuly warga Desa Huku Kecil saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu (21/9).
“Di sini ada warga punya genset, kalau solar atau bensin habis, mereka tak bisa numpang chas ponsel, apalagi BBM sudah naik, nambah sengsara, kalau menelepon turun ke kota kecamatan,” tambah perempuan 30 tahun itu.
Guru honorel yang sehari-hari mengajar bidang studi mata pelajaran IPS di salah satu Sekolah Dasar (SD) di pelosok pegunungan pulau Seram itu lantas menagih janji pemerintah terkait sejumlah pembangunan pembangkit yang terangkum dalam program Indonesia terang yang sudah dicanangkan sejak 2016 lalu.
Menurutnya, program tersebut belum menyentuh warga di pedalaman Pulau Seram terkait penerangan. Padahal, sambungnya, dari informasi pemerintah sudah menargetkan akan menambah 2 juta sampai 2,5 juta sambungan baru demi meningkatkan rasio elektifikasi di Indonesia dari 84,4 persen ke angka 92 persen.
Namun, penduduk di pelosok Pulau Seram Maluku belum menikmati kesejahteraan yang merata di bidang kelistrikan seperti desa-desa lain di Indonesia.
Tak hanya soal listrik, tenaga pengajar mata pelajaran prakarya juga mengeluhkan akses jalan, pendidikan hingga kesehatan yang minim. Untuk sampai ke desa, ia harus berjalan kaki dari pusat kota kecamatan menuju desa mereka sejauh 37 kilometer.
Selama perjalanan mereka melewati pegunungan dan lembah hingga menyeberangi sungai menggunakan rakit.
“Biaya sewa rakit bervariasi tergantung air sungai, kalau air sungai tenang Rp10 ribu-Rp20 ribu per orang. Tapi kalau air sungai deras dibayar Rp30-50 ribu,” ucapnya.