CNN. Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengatakan daya beli masyarakat turun 37 persen pasca kenaikan harga BBM jenis pertalite, solar dan pertamax.
Penurunan daya beli itu meresahkan pedagang pasar di seluruh Indonesia.
“Kami sedang mengupayakan langkah-langkah serta upaya-upaya yang memungkinkan untuk menjaga agar pedagang kami tidak collapse. Kami sudah mengalami gelombang keras pada saat pandemi covid-19 ditambah lagi dengan kenaikan BBM ini akan berakibat fatal terhadap tingkat penurunan perekonomian pedagang pasar di seluruh Indonesia,” kata Reynaldi dalam keterangan resmi, Selasa (6/9).
IKAPPI berharap agar pemerintah mencabut kenaikan harga BBM atau melakukan upaya-upaya yang memungkinkan untuk meringankan beban pedagang pasar.
Jika tidak maka para pedagang pasar akan melakukan langkah-langkah lain secara maksimal.
“Kami sedang melakukan konsolidasi dan akan merekomendasikan upaya-upaya ke depan untuk anggota kami, pedagang pasar di seluruh Indonesia dengan membentuk Front Persatuan Menolak Kenaikan BBM,” katanya.
Jokowi menaikkan harga pertalite, solar dan pertamax mulai Sabtu (6/9) pukul 14.30 lalu. Untuk pertalite, harga turun dari Rp7.650 menjadi Rp10 ribu per liter.
Untuk solar, harga naik dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter. Sementara itu untuk pertamax, harga naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500.
Kenaikan dilakukan demi mengurangi beban APBN untuk anggaran subsidi BBM dan kompensasi energi yang berpotensi meledak jadi Rp650 triliun.