CNN. Korban tewas akibat badai berdampak banjir dan longsor di kota Petropolis, Brazil, per Minggu (20/2) yang ditemukan telah mencapai 152 orang.
Sebelumnya, akibat badai yang terjadi pada Selasa lalu, polisi mengumumkan setidaknya ada 165 orang yang dilaporkan hilang. Jumlah korban yang dinyatakan hilang itu terus menurun seiring sejumlah jasad yang ditemukan beberapa hari terakhir. Namun, sejauh ini belum dapat dipastikan berapa banyak jumlah kematian karena pencarian masih terus dilakukan.
Seperti dilansir dari AFP, tim SAR dan warga terus mencari kemungkinan korban yang masih hilang dengan menggali lumpur dan mengangkat reruntuhan bangunan di wilayah kota yang berada di bagian Brazil tenggara itu.
Sejauh ini dari 152 jasad yang ditemukan, sebanyak 124 sudah berhasil diidentifikasi, termasuk 28 korban anak-anak.
Saking hancurnya, Presiden Brazil Jair Bolsonaro pada Jumat (18/2) lalu bahkan melihat gambaran suasana kehancuran di kota Persepolis itu ibarat sebuah lokasi bekas perang. Sementara itu, Paus Fransiskus mengirimkan perasaan belasungkawanya terhadap para korban dan bencana di Petropolis tersebut.
“Saya mengungkapkan keprihatinan saya tehradap masyarakat yang beberapa hari sebelumnya dilanda bencana alam… Tuhan sambutlah mereka yang wafat itu dalam damai, hiburlang anggota keluarga, dan dukung mereka yang menawarkan bantuan,” ujar Paus Fransiskus dalam peribadatan di Alun-alun Santo Peter, Vatikan.
Sebagai informasi, sejumlah pakar menilai badai yang menghantam Brazil itu merupakan akibat dari semakin buruknya perubahan iklim. Setidaknya dalam tiga bulan terakhir sudah lebih dari 200 orang tewas karena bencana badai, utamanya di wilayah tenggara seperti Sao Paulo dan Bahia, termasuk kini Petropolis.
Petropolis–kota yang dihuni sekitar 300.000 orang–pada Selasa lalu dihantam hujan deras disertai angin yang telah menyapu pepohonan hingga kendaraan. Hujan itu juga memicu longsor di kawasan pemukiman yang berada di sisi lereng.
Pada Minggu lalu, setidaknya 370 pekerja gabungan dari kota terdekat yakni Rio de Janeiro dan Niteroi ikut membantu melakukan pembersihan pascabadai.
“Kami harus membuat jalan-jalan bersih sehingga bisa mempercepat untuk memulihkan kota kami kembali,” kata Wali Kota Petropolis, Rubens Bomtempo dalam pernyataannya.
Sejauh ini setidaknya 856 orang terpaksa harus mengungsi ke tempat penampungan.