Filipina – Tiang-tiang lisytrik memblokir jalanan di Surigao City, Filipina utara sementara warga meminta bantuan makanan pasca topan Rai melanda wilayah itu (19/12).
Korban tewas dalam topan terkuat yang melanda Filipina tahun ini telah mencapai setidaknya 146. Gubernur provinsi pulau yang paling parah dilanda Topan Rai mengatakan mungkin ada kerusakan yang lebih besar yang belum dilaporkan.
Gubernur Arthur Yap dari provinsi Bohol, Filipina tengah, mengatakan 72 orang tewas di sana, 10 lainnya hilang dan 13 terluka.
Ia menyatakan korban jiwa masih mungkin meningkat karena hanya 33 dari 48 walikota yang bisa melapor kepadanya karena komunikasi terputus. Para pejabat berusaha memastikan jumlah kematian yang cukup besar akibat tanah longsor dan banjir besar di tempat lain.
Dalam pernyataan yang diunggah di Facebook, Yap meminta semua walikota di provinsinya yang berpenduduk lebih dari 1,2 juta orang agar menggunakan kewenangan darurat mereka untuk menyediakan paket makanan dan air minum bagi sejumlah besar orang. Keduanya paling dibutuhkan di beberapa kota yang terimbas parah.
Sedikitnya 64 kematian lainnya akibat topan dilaporkan badan tanggap bencana, polisi nasional, dan pejabat setempat.
Sebagian besar tertimpa pohon tumbang dan tembok runtuh, tenggelam dalam banjir bandang atau tertimbun tanah longsor. Pejabat di Kepulauan Dinagat, salah satu provinsi di tenggara yang pertama kali dilanda topan, secara terpisah melaporkan 10 kematian hanya dari beberapa kota, sehingga keseluruhan kematian sejauh ini menjadi 146.