CNN. Seorang pria asal Lamongan mampu merakit pesawat terbang sendiri. Suryanto alias Heri Santoso, mampu merakit pesawat terbang jenis short take-off and landing atau STOL.
Ia bahkan telah merakit tiga buah pesawat. Suryanto merakit pesawat tersebut di kampung halaman sang istri di Ciamis.
“Saya mengerjakan pesawat ini di kampung halaman istri saya di Dusun Nambo, Desa Cintajaya, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat,” ujar Suryanto.
Setelah pesawat rampung, ia membawanya ke kampung halaman, Dusun Tronggolonggong, Desa Sumberagung, Kecamatan Modo, Lamongan.
Ia menuturkan, kemampuannya hingga dapat merakit pesawat ia dapati ketika berkerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
Suryanto bekerja di salah satu perusahaan pembuatan pesawat di Alasaka, Amerika Serikat. Sepulangnya dari Negeri Paman Sam, ia tinggal di kampung halaman sang istri.
Di sana lah, di Ciamis, Suryanto mulai mengasah kemampuannya dan terciptalah dua buah pesawat dari tangannya.
Dua pesawat yang ia buat di Ciamis lantas laku dibeli oleh pemerintah Republik Ceko. Satu lainnya dibawa ke kampung halaman menggunakan truk.
Suyanto merakit komponen-komponen pesawat terbang yang ia beli kala merantau di luar negeri. Pesawat terbang yang dibuat Suryanto merupakan jenis short take-off and landing atau STOL.
Pesawat STOL buatan Suyanto dilengkapi 2 kursi penumpang. Pesawat mampu terbang dengan kecepatan maksimal 200 kilometer per jam.
Suyanto menyebut, untuk bahan bakar pesawat STOL tersebut berkapasitas 80 liter avtur, dengan durasi terbang kurang lebih 4 jam penerbangan.
Pesawat tersebut kini hanya terparkir di halaman rumahnya di Lamongan. Ia menunggu momen uji kelaikan dan pembuatan identitas pesawat.
Suryanto pun menyebut bahwa pesawat rakitannya cocok untuk digunakan di Indonesia, yang merupakan negara kepulauan.
“Pesawat jenis STOL sangat cocok untuk di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Tidak membutuhkan landasan yang panjang, lapangan sepak bola saja sudah sangat cukup, bahkan terlalu panjang. Jadi sangat cocok untuk ke pulau-pulau,”