VOA – Gubernur Kentucky mengatakan jumlah korban tewas akibat tornado yang menghantam beberapa negara bagian AS Jumat malam (10/12) dan Sabtu pagi (11/12) tetap 64 orang. Tapi ia mengatakan angkanya kemungkinan akan bertambah, dan jumlah pastinya mungkin tidak akan diketahui selama beberapa minggu.
Berbicara kepada para wartawan dari ibukota negara bagian, Frankfort, Andy Beshear memulai pengarahan Senin (13/12) dengan mengatakan, “Seperti banyak orang di Kentucky barat, saya merasa kurang baik hari ini.”
Beshear mengatakan para pejabat menghadapi bencana tornado terburuk dalam sejarah Kentucky. Negara bagian itu dilanda sedikitnya empat tornado, salah satunya melintasi daratan sejauh lebih dari 321 kilometer di Kentucky barat, menghancurkan semua yang dilewati. Ia mengatakan ribuan rumah rusak, dan bahkan hancur.
Gubernur Kentucky mengatakan 64 adalah angka kematian yang paling akurat per hari Senin (13/12). 18 korban masih belum diidentifikasi. Sedikitnya 105 orang masih hilang. Diantara korban tewas adalah beberapa pegawai pabrik lilin di kota Mayfield.
Meski Kentucky adalah negara bagian yang paling terimbas, badai yang menimbulkan sejumlah tornado itu juga menyebabkan kehancuran di negara bagian Arkansas, Illinois, Mississippi, Missouri, dan Tennessee.
Badai sekuat itu tidak biasa terjadi pada bulan Desember di Amerika Utara. Para pakar meteorologi mengatakan suhu udara dan air yang tak biasa hangat di Teluk Meksiko, memicu badai-badai itu.