CNN. Kepala Divisi Kajian, Dokumentasi dan Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalbar, Hendrikus Adam, memaparkan bahwa kondisi daerah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat masih terendam banjir cukup tinggi.
Berdasar pengamatannya siang tadi, kondisi tersebut bertahan sejak dua minggu lalu dan memiliki kemungkinan untuk naik lebih tinggi.
“Banjir ini sudah lama hampir dua minggu, kecenderungannya bertahan dan bahkan sepertinya akan naik kembali,” tuturnya pada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Jumat (5/11).
Berdasar pengamatan Adam, sekitar Jalan MT. Haryono, Kabupaten Sintang terendam hingga lebih dari 1 meter atau mencapai dada orang dewas.
Akibat tingginya genangan air, mobilitas masyarakat pun terhambat. Adam mengungkapkan masih terlihat banyak warga berjalan kaki di tengah tingginya banjir. Meskipun disediakan sarana transportasi alternatif oleh pemerintah, namun armada tersebut tidak mencukupi.
“Masih terlihat ada sejumlah rumah termasuk kantor desa yang masih tergenang,” tuturnya.
Adam juga memaparkan bahwa jaringan komunikasi berbasis internet di Kabupaten Sintang masih dapat diakses meskipun tidak dengan kecepatan seperti biasanya.
Kabupaten Sintang mengalami banjir besar sejak Minggu (24/10) lalu. Hingga saat ini, banjir dengan kedalaman rata-rata satu meter tersebut merendam 14 kecamatan dengan setidaknya 20.874 kepala keluarga terdampak.
Pemerintah Kabupaten Sintang membuka beberapa titik pengungsian yang menyediakan dapur umum untuk warga terdampak. Secara resmi, Pemkab meliburkan aktivitas sekolah sepanjang 5-13 November nanti.
Pemkab Sintang mengakui bahwa banjir tersebut merupakan banjir terbesar sejak 50 tahun terakhir. Dampaknya, jalan nasional dan penghubung antarprovinsi di beberapa kabupaten pun ikut terputus.
Setelah hampir dua minggu terendam, sejumlah daerah mengalami banjir susulan. Beberapa titik jalan antara Sintang-Melawi, Kalbar, mencapai ketinggian banjir hingga 2 meter.