JUBA, sindonews – Negara termuda di dunia adalah Sudan Selatan. Mendapat pengakuan resmi pada tahun 2011 atau tepatnya berdiri 9 Juli 2011, Sudan Selatan kini menjadi salah negara termiskin di dunia yang dilanda kelaparan.
Menurut data Bank Dunia, populasi negara di Afrika ini sekitar 11 juta jiwa. Nama resmi negara tersebut adalah Republik Sudan Selatan dengan Presiden Salva Kiir Mayardit sebagai pemimpinnya
Mengutip laporan Borgen Project, Republik Sudan Selatan lahir dari perang saudara dan konflik yang mengerikan.
Sembilan tahun pertama keberadaannya, Sudan Selatan telah menghadirkan banyak masalah kemanusiaan. Kelaparan yang meluas, air yang tidak bersih, infrastruktur yang runtuh, dan pendidikan yang kekurangan dana melanda negara tersebut.
Rentetan masalah itu, terutama kemiskinan, menjadi tantangan besar bagi negara termuda di dunia tersebut. Sebab, negara baru yang ingin tumbuh menjadi negara makmur harus mengatasi kemiskinan yang meluas dan masalah-masalah yang menyertainya.
Sudan Selatan adalah negara terbaru di dunia. Tetangganya, Sudan, sebelumnya menguasai tanah dan kehidupan mereka yang tinggal di sana, tetapi referendum publik berakhir pada tahun 2011.
Hasil referendum itulah yang melahirkan Republik Sudan Selatan dan pada tahun yang sama bergabung dengan PBB dan Uni Afrika.
Kekerasan dari pemberontakan yang dipimpin milisi pecah di seluruh wilayah karena banyak yang melihat munculnya negara baru sebagai peluang untuk mendapatkan kekuasaan. Selain itu, Sudan Selatan memiliki banyak rig minyak Sudan, sehingga mengendalikan sebagian besar peluang ekonomi di kawasan tersebut.
Hanya memiliki sedikit sumber daya, Republik Sudan Selatan kesulitan mengendalikan ladang minyak untuk memberikan keuntungan strategis.
Pada tahun 2013, ketegangan memuncak menjadi perang saudara skala penuh yang merenggut nyawa puluhan ribu orang Sudan Selatan dan membuat 4 juta orang mengungsi. Kekerasan terkait masalah ini tidak berakhir hingga 2018, lebih dari lima tahun setelah konflik pecah.