Denpasar-Portalangit. Erupsi dengan ketinggian semburan abu vulkanik mencapai 2.500 meter dari atas puncak Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, pada Rabu, 28 Maret 2023.

Berdasarkan data yang diambil melalui Magma Indonesia, aplikasi resmi milik Kementrian ESDM, letusan terbaru terjadi pukul 12.21 WIB dengan ketinggian 2.500 meter.

“Kolom abu berwarna hitam tebal mengarah ke barat. Erupsi Itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 74mm dan berlangsung selama 2 menit 26 detik, serta tidak terdengar suara dentuman,” demikian laporan yang ditulis oleh Anggi Nuryo Saputro, petugas pos pantau Gunung Anak Krakatau (GAK) Pasauran, Kabupaten Serang, Banten.

Sebelumnya Gunung Anak Krakatau juga mengalami erupsi pada pukul 07.43 WIB dengan ketinggian 2.000 meter dari atas puncak.

Abu berwarna hitam tebal mengarah ke timur laut. Letusan itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 65mm selama 1 menit 58 detik.

Letusan juga terjadi pada pukul 04.17 WIB, dengan ketinggian letusan 800 meter dari atas puncak. Abu vulkaniknya berwarna abu tebal mengarah ke timur laut. Erupsi yang berlangsung selama 2 menit 25 detik itu berkekuatan 60mm dan tidak terdengar dentuman.

Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari Gunung Anak Krakatau, agar terhindar dari material letusan.

Saat ini, gunung berapi yang menyebabkan Tsunami 2018 itu berstatus siaga Level III.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *