Oleh : Ikke Muslimah

Terima kasih merupakan dua kata yang ketika disatukan akan menjadi sebuah makna. Terima kasih mempunyai sebuah makna yang artinya sebagai “ungkapan rasa senang”, “bersyukur” kepada mereka yang telah menolong kita. Kata terima kasih telah menjadi kata yang universal dan bahkan semua orang mengetahui maksud dari kata ini.

Dilansir dari psychologytoday.com, sikap berterima kasih bukan hanya dengan mengucapkan ‘terima kasih’ saja saat diberi hadiah atau saat di tolong oleh orang lain tetapi memiliki perasaan mengapresiasi secara tulus dan penuh makna terhadap apa yang didapatkan dan apa yang dilakukan oleh orang lain.

Terima kasih tidak hanya diucapkan kepada orang yang memberikan sesuatu, namun terima kasih juga diucapkan ketika seseorang berkenan menerima apa yang kita berikan.

Dengan memiliki sikap berterima kasih, kita akan memiliki pemikiran dan pandangan yang positif sehingga bisa berdampak positif terhadap kehidupan.

Oleh karena itu mari kita biasakan diri untuk selalu mengucapkan terima kasih kepada orang lain, sebagai wujud dari rasa syukur serta menghormati dan menghargai peran orang lain.

Lalu bagaimana sebenarnya perbedaan antara syukur dan berterimakasih? Sederhananya, syukur merupakan respon emosional terhadap pemberian, sebuah penghargaan seseorang sebab telah menjadi penerima dari tindakan altruistik orang lain atau hal diluar dari dirinya. Berterimakasih, merupakan bentuk pengungkapan syukur. Namun dalam pengalamannya syukur memiliki kekuatan yang tidak hanya sebatas pada mengucapkan kata “terimakasih” atau mengucapkan “Alhamdulillah.” (bagi kaum muslim).

Syukur telah dikaji dalam sains, khususnya dalam ranah sosial dan psikologi. Pada tahun 2001, Michael E. McCullough dan kawan-kawan menerbitkan sebuah jurnal penelitian yang dimuat dalam Buletin Psikologi, American Psychological Association. Mereka menemukan bahwa syukur merupakan sebuah afek moral.

Adapun tiga fungsi utama syukur sebagai afek moral yaitu,

  1. Syukur dapat menjadi moral barometer, yakni suatu perubahan dalam hubungan sosial seseorang, yang ditandai dengan meningkatnya kesejahteraan hidup seseorang karena kehadiran agen moral lainnya, dalam hal pemberi. 
  2. sebagai motif moral, seseorang yang telah mendapatkan pertolongan atau bantuan dari orang lain untuk melakukan hal yang sama, baik kepada orang yang telah membantunya maupun kepada orang lain. 
  3. mengekspresikan syukur juga memberikan efek penguatan kepada pemberi agar tetap melakukan perilaku baik kedepannya.

Hal yang harus kita ingat bahwa bersyukur merupakan sebuah proses penalaran reflektif yang harus disadari. Menyadari bahwa kita telah menjadi penerima kebaikan dari pihak lain, dan karena hal tersebut, kita mesti turut mengapresiasinya.

5 alasan Memiliki sikap berterima kasih dan bersyukur itu penting diantaranya,

  1. Menjaga kesehatan mental. Menurut Robert A Emmons, seorang professor psikologi dari Universitas California mengatakan bahwa rasa berterimakasih bisa secara signifikan meningkatakan kebahagiaan sekaligus mengurangi depresi. Memiliki perasaan bersyukur juga berdampak terhadap kekuatan mental.
  2. Memperluas dan memperkuat hubungan antara individu. Dilansir dari psychologytoday.com, terdapat studi yang menunjukkan bahwa dengan berterimakasih dengan kenalan baru berpengaruh dalam membuat hubungan antar individu yang bersifat berkelanjutan. Dengan mengekspresikan rasa syukur melalui perbuatan yang baik terhadap orang lain berperan penting dalam ikatan emosional karena bisa membentuk kepercayaan.
  3. Menjaga kesehatan fisik. Dilansir dari greatergood.berkeley.edu, orang yang penuh rasa berterima kasih dilaporkan menunjukkan lebih sedikit masalah kesehatan seperti sakit kepala, infeksi saluran pernafasan dan masalah pencernaaan. Orang yang selalu bersyukur lebih sering menjaga dan merawat tubuh.
  4. Meningkatkan kepercayaan. Memiliki sikap berterima kasih bisa meningkatkan rasa percaya diri karena bisa mengurangi perbandingan sosial. Orang yang memiliki rasa bersyukur akan melihat dan menghargai pencapaian yang dilakukan orang lain bukan dari kekayaan atau jabatan yang dimiliki.
  5. Membuat orang lain menjadi lebih murah hati. Dilansir dari psychologytoday.com, terdapat studi yang juga menunjukkan bahwa orang yang memiliki skor tinggi dalam rasa berterima kasih menunjukkan bahwa mereka akan lebih sedikit memiliki sikap membalas orang lain walaupun diberi komentar negatif. Orang yang memiliki sikap berterimakasih merasakan sensitivitas yang lebih tinggi terhadap orang lain, lebih berempati terhadap orang lain dan mengurangi keinginan untuk melakukan pembalasan.

Hal ini menunjukkan bahwa berterima kasih sangat bersangkutan erat dengan rasa bersyukur. Kedua sangat penting kita miliki, dengan melihat dan menyadari bahwa manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai ketergantungan kepada orang lain.

(Ima)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *