Lamongan-Portalangit. Teknologi di era zaman sekarang terus berkembang dan bertambah. Hal ini perlu meningkatkan kapasitas ilmu wawasan pengetahuan manajemen kearsipan bagi aparatur desa khususnya.

Menanggapi semua itu Perguruan Tinggi Manajemen Alternatif (PERTAMA) bekerja sama dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lamongan telah usai menggelar Pelatihan Manajemen Kearsipan bagi aparatur desa se-Kabupaten Lamongan.

Menurut data terdapat enam peserta dari perwakilan kecamatan se-Kabupaten Lamongan diantaranya, Kecamatan Paciran, Kembangbahu, Laren, Sugio, Sambeng, dan Lamongan.

Pelatihan tersebut berhasil dilaksanakan pada Selasa, 01 November 2022, bertempat di Aula Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Kabupaten Lamongan.

Termonitor, Gus World Arbitrator, S.pd. sebagai Kepala PERTAMA membuka Pelatihan Manajemen Kearsipan bersama Gus H. Ashabun Na’im, S.E. direktur Yayasan Pondok Pesantren SPMAA Lamongan.

Gus H. Hafidh Sugeng Koco Purnomo, S.H. sebagai pembina Yayasan Pondok Pesantren SPMAA Lamongan turut hadir memberikan dukungan dan sambutan mengenalkan program SPMAA dalam memberi pelayanan kepada masyarakat.

Pelatihan Manajemen Kearsipan dimulai pukul 10.00 WIB, diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan Kalam Ilahi, sambutan Ketua PERTAMA Gus World Arbitrator, sambutan Kepala Dinas PMD Muhammad Zamroni, S.Sos, M.Si. dan Gus H. Hafidh Sugeng Koco Purnomo, S.H. dilanjut pengan pemaparan materi manajemen kearsipan oleh Agus Bukhori, A.Md.

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lamongan, Agus Bukhori, A.Md. sebagai narasumber berbagi ilmu tentang bagaimana mengolah data dan menata administrasi dengan baik dan benar.

“Seseorang yang bertugas dibidang administrasi harus berjiwa responsif dalam mengolah data. Berkaitan dengan data yang dimiliki desa, maka harus bersifat baku dan absah,” Ujar Agus Bukhori, A.Md.

Hal ini dengan harapan dapat di terapkan dalam pemerintah khususnya di bidang administrasi. “Tak hanya baku dan absah, untuk menciptakan data yang baik dan valid khususnya dalam surat menyurat maka jangan pernah meninggalkan arsip, arsip sangat penting dan tidak boleh ditinggalkan,” imbuhnya.

Pelatihan ini mendapat kesan baik dari para peserta, karena banyak ilmu yang didapat setelah mengikuti pelatihan tersebut.

“Saya senang dan bersyukur atas pelatihan yang diselenggarakan oleh Yayasan SPMAA dan ilmu yang didapat, semoga kedepannya saya dapat menerapkan di desa, dan Yayasan SPMAA tetap istiqomah dalam memberikan ilmu dan desa kami selalu diikutkan,” ungkap Kurotul Aini, perwakilan pemerintahan Desa Moronyamplung.

(Ima)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *