CALIFORNIA – Kekeringan besar yang melanda Amerika Serikat bagian barat serta sebagian Meksiko selama dua dekade terakhir tercatat sebagai yang terburuk dalam 1.200 tahun.

Jurnal Nature Climate Change melaporkan, 40 persen intensitas kemarau parah ini disebabkan oleh pemanasan global.

“Kekeringan pada pergantian abad ke-21 tidak akan berada pada lintasan megadrought tanpa perubahan iklim antropogenik,” ujar penulis utama studi Park Williams, seorang profesor di University of California yang dilansir Science Alert, Selasa (15/2/2022).

Selama satu dekade terakhir ini, California dan negara bagian barat lainnya telah mengalami kekurangan air yang parah. Ini juga memicu pembatasan penggunaan air dan memaksa mereka mengimpor air minum kemasan.

US Government’s Drought Monitor mengungkapkan, pada 10 Februari 2021 lalu, 95 persen wilayah barat AS mengalami kondisi kekeringan yang parah. Bahkan dua danau terbesar di Amerika Utara, yakni Danau Mead dan Danau Powell mencapai level terendah yang tercatat dalam lebih dari satu abad.

“Kemungkinan besar bahwa musim kemarau saat ini akan berlanjut setidaknya selama beberapa tahun, mungkin lebih lama,” tulis temuan tersebut.

Dengan menjalankan simulasi berdasarkan catatan kelembapan tanah sejak 1.200 tahun yang lalu, para peneliti menghitung peluang 94 persen bahwa kekeringan akan berlanjut hingga 2022.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *