Portal Langit – Berikut pengertian dari perihelion dan aphelion yang terjadi pada Bumi. Diketahui jika Bumi bergerak mengelilingi Matahari di dalam orbit yang berbentuk elips. Bentuk tersebut membuat Bumi mengelilingi Matahari dalam kurva yang miring.Sehingga Bumi akan dapat berada pada posisi terdekat dan terjauh dengan Matahari.

Posisi semacam ini disebut perihelion (jarak terdekat) dan aphelion (jarak terjauh). Lalu apa itu perihelion dan aphelion? Berikut penjelasannya.

Perihelion adalah fenomena di mana jarak terdekat Bumi dengan Matahari. Penyebutan ini berasal dari bahasa Yunani yaitu peri yang berarti jauh dan helios yang memiliki arti Matahari.

Dikutip dari almanac.com, fenomena perihelion terjadi pada Selasa (4/1/2022). Sementara untuk waktunya adalah pukul 13.52 WIB/ 14.52 WITA/15.52 WIT. Lalu ketika fenomena perihelion terjadi maka posisi Bumi berjarak 147.105.052 kilometer dari Matahari dikutip dari timesanddate.com.

Berbeda dengan perihelion, aphelion adalah ketika Bumi berada pada jarak terjauh dengan Matahari. Sama seperti perihelion, aphelion diambil dari bahasa Yunani yaitu apo yang memiliki arti jauh dan helios berarti Matahari.

Lalu aphelion akan terjadi pada 4 Juli 2022 pada pukul 14.10 WIB/15.10 WITA/16.10 WIT. Masih dikutip dari timesanddate.com, aphelion terjadi akan terjadi ketika Bumi berjarak 152.098.455 kilometer dari Matahari. Kemudian terkait waktu terjadinya, perihelion dan aphelion akan dialami Bumi setiap satu kali mengelilingi Matahari atau yang disebut satu revolusi. Diketahui jika satu revolusi adalah satu tahun.

Dampak

Hal tersebut dikarenakan perubahan musim dikarenakan Bumi mengorbit pada Matahari pada kemiringannya sehingga menyebabkan berbedanya penyebaran cahaya pada tiap tempat di bumi. Selain itu fenomena perihelion dan aphelion juga tidak terlalu berdampak pada cuaca di Bumi.

Dikutip dari Space, peneliti sekaligus ilmuwan dari NASA, Walter Petersen mengatakan, fenomena perihelion dan aphelion hanya membuat persebaran Matahari di Bumi sekitar 7 persen saja.

“Meskipun ketika Anda menghitung perbedaan jarak antara fenomena yang diakibatkan aphelion dan perihelion maka hanya berbeda 7 persen saja secara rata-rata global (terkait energi cahaya) yang diterima,”

“Sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap cuaca di Bumi,” ucap Walter.

Meski perihelion tidak berdampak besar terhadap cuaca, tetapi sedikit memberikan perbedaan terhadap jangka waktu musim dingin di dua belahan Bumi.

Hal ini disebabkan perihelion terjadi pada bulan Januari maka musim dingin akan terjadi lima hari lebih pendek di Bumi bagian utara dibanding di bagian selatan.

Fakta lain

Perihelion dan aphelion tidak hanya terjadi di Bumi saja, tetapi juga dialami oleh planet lain yang mengorbit ke Matahari.

Contohnya planet mars. Diketahui jika bentuk orbit Mars lebih lonjong daripada Bumi sehingga jika dibandingkan Bumi memiliki orbit yang hampir bulat sehingga menyebabkan iklim Bumi menjadi lebih stabil.

Mars memiliki empat musim seperti Bumi tetapi dua kali lebih panjang periodenya dikarenakan Mars mengelilingi matahari selama dua tahun waktu Bumi.

Bagian paling selatan Mars akan lebih hangat, musim semi dan panas lebih pendek daripada bagian utara. Selain itu musim dingin di bagian selatan Mars juga akan lebih panjang waktunya.

Sebab Mars berada pada jarak terjauh dari Matahari dan bergerak lebih lambat ketika mengelilingi Matahari.

– diambil dari berbagai sumber

IL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *